Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kedatangan 316 WNI dari Italia, Dinyatakan Sehat Setelah Karantina di Kapal dan Rapid Tes di Bali

Kompas.com - 03/04/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 316 anak buah kapal (ABK) Kapal Pesiar MSC Splendida tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Senin (31/3/2020) malam.

Mereka terbang menggunakan pesawat komersil Qatar Ailines dengan rute Genoa, Italia dan transit di Doha sebelum melanjutkan perjalanan ke Denpasar.

Mereka diminta pulang karena pandemi virus corona.

Saat tiba, suhu tubuh mereka diperiksa oleh petugas kesehatan. Tak hanya itu. Mereka juga menjalani rapid test.

Baca juga: Tanpa Karantina, 316 ABK WNI dari Italia Jalani Rapid Test Saat Tiba di Bandara Ngurah Rai Bali

Berdasarkan pemeriksaan menggunakan alat rapid test itu, seluruh ABK dinyatakan negatif Covid-19.

"Begitu tiba di kedatangan mereka diperiksa oleh petugas kesehatan pelabuhan dan dilanjutkan rapid test. Hasilnya negatif dan tidak masuk karantina," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda saat dihubungi, Selasa (31/3/2020).

Saat tiba di Bali, para ABK dari Italia itu tidak menjalani karantina.

Menurut Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amie, para ABK telah menjalani pemeriksaan kesehatan di Genoa dan dinyatakan sehat.

Baca juga: Penumpang Antre Panjang di Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Kemenkumham Bali Minta Maaf

Telah dikarantina 14 hari di kapal

Sejumlah calon penumpang pesawat berada di kawasan Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (13/3/2020). Pengelola Bandara Ngurah Rai mencatat selama bulan Februari 2020 telah melayani sebanyak 724.898 orang penumpang rute domestik dan 833.855 orang penumpang rute internasional atau menurun sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan periode bulan Februari 2019. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd.ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Sejumlah calon penumpang pesawat berada di kawasan Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (13/3/2020). Pengelola Bandara Ngurah Rai mencatat selama bulan Februari 2020 telah melayani sebanyak 724.898 orang penumpang rute domestik dan 833.855 orang penumpang rute internasional atau menurun sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan periode bulan Februari 2019. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Lucky Tjahjono mengatakan mereka tak dikarantina setelah tiba di Bali karena telah dikarantina selama 14 hari di kapal tempatnya bekerja.

Mereka juga sudah dinyatakan sehat oleh otoritas kesehatan Italia.

Saat di Italia, mereka hanya melintas dari pelabuhan menuju ke bandara dan langsung terbang ke Indonesia.

Dalam hal ini, KKP telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Italia.

Baca juga: Nyepi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Hentikan Operasional Penerbangan Selama 24 Jam

"KBRI kontak kami juga bahwa yang ini aman. Sudah dikarantina di kapalnya. Mereka juga enggak ke darat atau ke mana-mana (saat di Italia). Ada keterangan karantina. Sudah ada surat dari perusahaannya," kata Lucky, saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).

Untuk memastikan kesehatannya, mereka menjalani rapid test, cek suhu, dan wawancara tentang riwayat perjalanan.

"Di-rapid test. Jadi, kalau semuanya clear, ya aman," kata dia.

Menurut Lucky, meski tak dikarantina, mereka tetap diwajibkan untuk isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Saat isolasi mandiri, mereka tetap diawasi di petugas kesehatan di wilayahnya masing-masing.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com