Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

IKM Babel Produksi dan Bagikan Masker Kain secara Gratis

Kompas.com - 02/04/2020, 18:01 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19) dalam satu minggu terakhir semakin merebak. Tidak terkecuali di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Anjuran menggunakan masker pun semakin banyak, sehingga menyebabkan ketersediaan masker semakin menipis.

Di sisi lain terdapat hasil riset yang menyebutkan, masker kain efektif mengurangi penyebaran Covid-19.

Melihat hasil riset tersebut dan besarnya kebutuhan masker masyarakat Babel, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Babel Melati Erzaldi, menggerakkan Industri Kecil Menengah (IKM) Kepulauan Babel.

Baca juga: Cara Republik Ceko Kendalikan Virus Corona: Wajib Pakai Masker dan Inisiatif Warga Buat Masker Kain...

IKM-IKM tersebut diarahkan untuk memproduksi masker kain, sehingga kebutuhan masker masyarakat Bangka Belitung dapat tercukupi.

“Langkanya masker di pasaran membuat saya mendorong IKM dalam hal ini pelaku batik di Babel, untuk membuat masker dari batik Babel,” kata Melati, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Pada tahap awal, IKM-IKM memproduksi 5.000 masker. Nantinya, masker tersebut akan dibagikan di titik-titik keramaian, seperti pasar hingga bandara.

Pada masyarakat yang kurang mampu, masker akan diberikan secara gratis. Namun khusus di bandara, masyarakat yang ingin mendapatkan masker tersebut tetap diwajibkan membayar.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Masker Kain Sendiri?

Masker akan dijual dengan sistem paket. Satu paketnya berisi tiga buah masker kain, yang diberi harga Rp 15.000. hal tersebut bertujuan agar penggunanya dapat sering mencuci masker dan menggantinya setiap hari.

“Dari penjualan tersebut tidak diambil keuntungan. Hanya perlu untuk mengganti biaya produksi,” kata Melati.

Ke depannya Melati ingin mengevaluasi, apakah setelah produksi masker secara massal terdapat penurunan angka keluhan bergejala Covid-19 atau dengan kata lain, angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak bertambah.

“Akan ada tim khusus untuk evaluasi angka PDP ini,” kata Melati.

Baca juga: Dokter: Masker Hanya Efektif jika Diiringi Kebiasaan Cuci Tangan

Melati mengatakan, selanjutnya gerakkan tersebut akan bekerja sama dengan Yayasan Aksi Baik Babel (ABB) untuk donasi terbuka dan kontinuitas gerakan.

“Saya juga mengajak semua Ketua Dekranasda sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten atau Kota se-Provinsi Kepulauan Babel untuk bergerak bersama,” kata Melati. (NONA DP./ LISTYA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com