Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 16:58 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Kiriman bunga berisi dukungan untuk Bupati Banyumas Achmad Husein dalam mengatasi penyebaran virus corona (Covid-19) membanjiri kompleks Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Karangan bunga yang mulai berdatangan sejak Rabu (1/4/2020) sore hingga Kamis (2/4/2020) itu sekaligus untuk mengapresiasi bupati yang turun langsung memindahkan makam pasien corona yang ditolak warga.

Berdasarkan pantauan hingga Kamis siang, terdapat sedikitnya 12 karangan bunga.

Baca juga: Bupati Banyumas Bagikan Hand Sanitizer Berbahan Ciu Gratis kepada Pengguna Jalan

Karangan bunga berbagai ukuran itu merupakan kiriman dari warga, kelompok masyarakat, organisasi maupun kalangan swasta.

"Teruntuk Bupatiku Bpk Ir Achmad Husein, terima kasih dan semangat selalu, wabah ini akan segera berakhir" demikian kalimat yang tertera pada karangan bunga dari Info Purwokerto yang pertama kali dikirim.

Irfan Bactiar, Admin Info Purwokerto mengatakan, ia bersama teman-temanya sengaja memberi dukungan kepada bupati sebagai bentuk dukungan moral mengatasi wabah corona.

"Kami mendukung, bukan menghambat," kata Irfan.

Baca juga: Soal Penolakan Pemakaman Pasien Covid-19, Bupati Banyumas Minta Maaf

Sebagian besar tulisan pada karangan bunga yang tertata di pintu masuk kantor bupati itu bertuliskan motivasi untuk Bupati Achmad Husein.

"Untuk Bupatiku Bpk Ir Achmad Husein, Kami Bersamamu dan Akan Terus Mendukungmu" demikian tulisan apda karagan bunga yang lain.

Sementara itu, Bupati Achamad Husein mengapresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan.

"Ini yang menambah semangat saya," kata Husein di sela-sela rapat yang digelar di halaman pendapa sambil berjemur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com