Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 10.597 Warga Jabar Jalani Rapid Test, 409 Positif Corona

Kompas.com - 02/04/2020, 14:55 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah melakukan rapid test terhadap 10.597 warga Jabar dalam upaya penanggulangan Covid-19 hingga Maret 31 Maret 2020. Dari jumlah tersebut 409 diantaranya terindikasi positif.

Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani mengatakan, pihaknya akan segera melakukan tes swab atau pengambilan lendir pada saluran pernapasan terhadap warga terindikasi positif.

Sebab, hasil rapid test belum bisa menjadi data resmi yang dilaporkan kepada pemerintah pusat.

Ia menuturkan, tes swab akan dilakukan setelah tersedianya alat. Saat ini, proses pemeriksaan masih belum dilakukan mengingat keterbatasan alat.

"Test swabnya dilakukan di kabupaten atau kota. Bisa di rumah sakit atau di labkes kabupaten atau kota, setelah dilakukan tes swab, hasil tesnya dikirim ke Labkesda Provinsi. Nanti, dari 409 positif korona ini, baru bisa dilihat hasil akhirnya setelah dilakukan PCR oleh Labkesda Provinsi Jabar," ungkap Berli dalam siaran pers yang diterima wartawan, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Pemprov Jabar Ajak BUMD Tanggulangi Covid-19 Lewat Program CSR

Saat ini, kata Berli, Labkesda Provinsi Jabar masih menunggu kiriman sampel spesimen hasil rapid test dari kabupaten atau kota untuk diperiksa kembali.

Karena ketersediaan perangkat untuk tes swab yang masih sedikit, maka Labkesda Provinsi Jawa Barat, harus berbagi dengan labkes kabupaten atau kota dan hanya memberikan tes swab kepada pasien yang tepat sasaran.

"Tes swab hanya diberikan kepada pasien positif berdasarkan hasil rapid test, atau PDP. Untuk menambah persediaan perangkat tes swab, dan VTM (Virus Transfer Media), kami juga saat ini mendapat bantuan dari Unpad dan RSHS, serta sedang meminta tambahan kepada Balitbangkes," katanya.

Selain itu, lanjut Berli, proses pelacakan riwayat kontak akan dilakukan oleh tim screening dari bidang PDP (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan, di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Baca juga: Fakta Tibanya 316 Pekerja dari Italia di Bali, Jalani Rapid Test hingga Tak Dikarantina

"Secara tupoksi, memang akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh Bidang PDP yang bertugas melakukan penyelidikan epidemiologi, yang akan mencari riwayat kontak PDP secara berjenjang dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dan kemudian lingkungan yang terhubung dengan mereka yang dinyatakan PDP," tutur Berli.

Berli melanjutkan, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan rapid test maupun tes swab akan terus dilakukan sampai pemerintah menyatakan penyebaran wabah Covid-19 ini berakhir.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada gugus tugas di tingkat nasional yang lintas sektoral, sehingga penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah provinsi saja, juga melibatkan TNI dan Polri, sehingga bisa lebih cepat, masyarakat lebih patuh dalam menjalankan anjuran pemerintah terkait social distancing dan membatasi aktivitas dengan tetap berdiam di rumah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com