Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Bupati Gunungkidul: Pemudik Jangan Dipersekusi

Kompas.com - 30/03/2020, 19:22 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta mengimbau kepada semua lapisan masyarakat agar fokus pada pokok masalah pengendalian penyebaran Covid-19.

Kehadiran pemudik jika disikapi reaktif dikhawatirkan justru menambah permasalahan.

Ketua Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, fenomena ‘lock down’ kampung mulai muncul di beberapa titik, tak hanya di Gunungkidul.

Baca juga: Jumlah ODP di Cianjur Menjadi 144 Orang, Bertambah karena Pemudik

Pertanyaannya, apakah menutup kampung tidak menimbulkan bertambahnya tekanan psikis dan dikhawatirkan akan menambah persoalan baru. 

Dia meminta warga fokus penanggulangan Covid-19 dengan  protokol atau prosedur yang dilakukan untuk menegakkan prinsip social distancing dan physical distancing.

"Muncul kebijakan jangan mudik karena mudik memang  ada manfaatnya tetapi risiko dan bahayanya lebih besar daripada manfaatnya," kata Immawan di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari Senin (30/3/2020)

"Kami berharap pemudik jangan dipersekusi, namun pemudik juga hendaknya mematuhi protokol mengisolasi diri selama 14 hari dan memeriksakan kesehatannya," ucap Immawan.

Wakil Bupati Gunungkidul itu kembali mengimbau kepada masyarakat agar menghindari menutup wilayah, namun tetap memenuhi protokol yang sudah ditentukan. 

Baca juga: Pemkot Solo Siapkan Lokasi Karantina Khusus untuk Pemudik

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah menambahkan, sampai saat ini terdapat 4.301 pemudik yang masuk ke Gunungkidul.

Jumlah tersebut tersebar ke seluruh 18 kecamatan yang ada.

"Rata-rata di atas 200 pemudik setiap kecamatan paling banyak ada di Playen dengan 418 pemudik," ucap Badingah.

Bidang Komunikasi dan Informasi Gugus Tugas Pengendalian Covid-19, Kelik Yuniantoro mengungkapkan data terbaru laporan harian Covid-19, 30 Maret 2020.

Hingga kemarin pukul 12.00 WIB jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 14 orang, yang diambil spesimen 13 orang. 

Positif satu orang, jumlah spesimen dalam proses 12 orang, PDP masih dirawat 7 orang.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 588 orang, ODP masih dirawat dua orang, PDP meninggal 2 orang. 

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com