Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Curhat Perawat Positif Covid-19 kepada Ganjar | Warga Tolak Pemakaman Jenazah PDP

Kompas.com - 30/03/2020, 06:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang perawat rekam medis asal Temanggung, Jawa Tengah, menceritakan awal mulanya tertular Covid-19 kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Saat dihubungi Ganjar melalui sambungan telepon itu, ia juga menceritakan terkait kerinduan kepada anaknya.

Sementara di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, rencana pemakaman jenazah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) batal.

Sebab, warga di sekitar lokasi pemakaman menolak jenazah tersebut untuk dimakamkan.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Curhat perawat positif Covid-19 kepada Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Seorang perawat rekam medis asal Temanggung, menceritakan awal mulanya ia terjangkit Covid-19 kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Saat dihubungi Ganjar melalui sambungan telepon itu, ia mengaku tertular Covid-19 setelah menangani pasien di rumah sakit tempat dia bekerja.

"Awalnya saya sedang bekerja melayani pasien yang akan mendaftar. Pasien yang daftar banyak sekali. Saat itu kami para petugas belum ada persiapan pakai APD dan lainnya. Pasien itu datang juga tidak pakai masker. Kami juga belum tau kalau ternyata salah satu pasien itu suspect corona," jelasnya kepada Ganjar.

Meski kondisinya saat ini sudah membaik dan diperbolehkan pulang setelah dirawat di rumah sakit, namun ia mengaku belum bisa bertemu dengan anaknya.

Baca juga: Curhat Perawat Positif Covid-19 kepada Ganjar, Pingsan karena Corona dan Rindukan Anak

2. Warga tolak pemakaman jenazah PDP Covid-19

Ilustrasi jenazahBBC Ilustrasi jenazah

Pemakaman jenazah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan batal.

Sebab, warga di sekitar lokasi pemakaman menolak jenazah tersebut untuk dimakamkan.

Bahkan, mobil ambulans yang membawa jenazah korban juga diusir secara paksa oleh warga setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com