Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Satu Pasien Positif Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Solo Meninggal Dunia

Kompas.com - 24/03/2020, 23:43 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pasien kedua positif virus corona atau Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Kota Surakarta meninggal dunia, Selasa (24/3/2020).

Pasien berusia sekitar 60 tahun itu merupakan suami dari warga Mojosongo yang saat ini tengah diisolasi di rumah sakit tersebut karena berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Betul, informasi dari rumah sakit meninggal pukul 17.00 WIB," kata Lurah Mojosongo Winarto saat dikonfirmasi Kompas.com.

Baca juga: RSUD Moewardi Solo Sanggup Produksi 250 APD dalam Sehari

Pasien kedua positif corona yang meninggal ini memiliki riwayat sama dengan pasien pertama positif virus corona yang meninggal dunia setelah dirawat isolasi RSUD Dr Moewardi.

"Almarhum ini kependudukanya di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan situs resmi corona Pemprov Jateng, Selasa (24/3/2020) malam pasien positif Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Surakarta bertambah tiga orang.

Baca juga: Suspect Corona yang Meninggal di RSUD Moewardi Sering Pergi ke Jakarta

Sementara pasien yang masih dirawat di RSUD Dr Moewardi Surakarta ada sejumlah tiga orang.

Sebelumnya, seorang pasien berusia 43 tahun yang positif virus corona, asal Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di RSUD Moewardi Solo, Rabu (18/3/2020) malam.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo membenarkan meninggalnya warganya setelah beberapa hari dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo.

“Tadi dinyatakan meninggal sekitar pukul 18.00 WIB. Almarhumah mulai dirawat di RSUD Moewardi Solo sejak Jumat (13/3/2020) lalu,” ujar Joko Sutopo saat dihubungi Kompas.com.

Sebelum dirawat, kata Joko, korban memiliki riwayat berkontak dengan korban pertama yang meninggal di Solo saat mengikuti seminar di Kota Bogor, Jawa Barat.

Saat ini pihak rumah sakit sementara melakukan sterilisasi untuk segera dimakamkan tanpa ada prosesi pemakaman seperti biasanya.

“Kondisi sangat khusus jadi tidak ada prosesi upacara pemakaman,” pungkas Jekek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com