Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah PDP di Aceh Dimakamkan Layaknya Pasien Positif Covid-19

Kompas.com - 23/03/2020, 22:36 WIB
Raja Umar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Meski  AA, pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kota Lhokseumawe, Aceh, yang meninggal dunia dalam perawatan di ruang Ricu RSUZA belum disimpulkan positif Covid 19, perlakuan untuk proses pemakaman jenazah akan dilakukan layaknya pasien positif corona. 

“Karena dicurigai, perlakuan pemakaman jenazah dilakukan sesuai dengan prosedur pasien Covid-19 untuk pencegahan, karena hasilya belum keluar positif atau tidak,” kata Saifullah Abdul Gani, juru bicara Gugus Tugas Covid-19, Pemerintahan Aceh dalam konferensi pers di Posko Tim Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Aceh, Kantor BPBA Aceh, Senin (23/03/23).

Baca juga: UPDATE: Satu PDP Corona di Aceh Meninggal Dunia

Dia mengatakan, penanganan jenazah PDP dilakukan oleh tim medis langsung dengan menggunakan antribut pengaman. Jenazah tidak dimandikan lagi layaknya orang meninggal biasa.

Menurut Saifullah, hasil tes swab pasien yang dikirim oleh tim medis penanganan pasien Covid-19 RSUZA ke laboratorium di Jakarta sejak Jumat (20/03/2020) lalu belum ada hasilnya apakah positif atau negatif.

“Hasil lab belum ada, tadi sudah dihubungi oleh kadis Kesehatan. Biasanya empat hari baru keluar hasil. Tapi kalau hasilnya positif Covid-19, yang umumkan langsung jubir Covid-19 di Jakarta. Kalau hasilnya negatif akan dikirimkan ke kita,” katanya.

Masih kata Saifullah, AA ditetapkan sebagai PDP karena sebelumnya memiliki riwayat perjalanan kunjungan ke daerah yang diduga rawan terjadi penularan, yaitu ke Surabaya dan Bogor pada tanggal 3 Maret 2020 lalu.

Baca juga: 1 WNA dan 3 Warga Aceh Tengah Masuk Daftar ODP Covid-19

 

Namun setelah kembali ke Lhokseumawe, pasien tersebut mengeluh sakit demam, sesak napas dan batuk sejak tanggal 16 Maret 2020, sehingga langsung dirawat di Rumah Sakit Arun Lhokseumawe.

“Pasien setelah pulang kunjungan kerja dari Bogor dan Surabaya mengeluh sakit demam, batuk dan sesak napas, kemudian setelah dirawat di RS Arun sejak 16 Maret, pasien dirujuk ke RSUZA pada 20 Maret 2020 sebagai rumah sakit rujukan Covid-19,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com