KENDARI, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (Ojol) yang ditemukan meninggal dalam kamar indekosnya di Lorong Jeruk, Jalan Kancil, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dimakamkan sesuai standar korban infeksi virus corona.
Jenazah dikafani lalu dibungkus menggunakan plastik, selanjutnya dimasukkan ke dalam peti jenazah, dan langsung dibawa ke pemakaman di Taman Makam Punggolaka, Kendari.
Peti jenazah tertutup dan tidak bisa lagi dibuka atau dilihat oleh keluarga.
Baca juga: Dua Bulan Pesan APD Belum Tiba, Tim Medis Tana Toraja Terpaksa Gunakan Jas Hujan
Jenazah dimakamkan setelah dilakukan visum et repertum oleh Tim Forensik Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokes) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra Kompol dr Mauluddin menjelaskan, korban diduga memiliki gejala mirip Covid-19.
"Dugaan gejala yang mirip Covid-19, pemulasaraan jenazah sudah standar penanganan infeksi. Peti tertutup dan tidak bisa dilihat keluarga lagi," kata Mauluddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).
Tindakan itu dilakukan untuk mencegah penularan, dan sesuai prosedural penanganan jenazah pasien terinfeksi.
Baca juga: Lawan Corona, Risma Masuk Kampung-kampung Semprot Disinfektan Pakai Drone
Namun, hasil uji laboratorium dari jenazah ini belum keluar dari Kemenkes.
"Untuk sampel swab (liur tenggorokan) sudah diambil masih dalam proses pengiriman oleh tim Dinas Kesehatan Provinsi. Kita berharap hasilnya negatif," ungkap Mauluddin.