Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR: Soal Tinggal di Rumah, Warga Tak Berpenghasilan Tetap Harus Dapat Kompensasi

Kompas.com - 22/03/2020, 16:49 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga desa untuk menunda belanja tidak penting sehingga uanganya bisa diberikan kepada warga yang tinggal di rumah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Menurut Dedi, kebijakan semua orang tinggal di rumah demi mencegah penyebaran virus corona hanya mudah dilakukan oleh orang-orang yang berpenghasilan tetap. Seperti pegawai negeri sipil (PNS), Polri/TNI, karyawan BUMN dan swasta.

"Tapi bagi masyarakat yang sehari-harinya menggantungkan hidup pada berdagang, ojek, buruh bangunan dan tani, pemulung dan lainnya, tinggal di rumah akan sulit. Jika diam di rumah, mereka akan khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup," kata Dedi kepada Kompas.com, Minggu (20/3/2020).

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Warga Aceh di Jakarta Diminta Tidak Pulang Kampung

Oleh karena itu, Dedi meminta pemerintah dari mulai pusat hingga desa untuk memperhatikan masalah itu.

Ia mengusulkan agar belanja tak penting ditunda dulu, dan anggarannya dialokasikan sebagai kompensasi untuk warga yang tak memiliki penghasilan tetap.

"Dan, alokasikan dana ini harus cepat. Bagaimana imbauan bekerja di rumah bisa berjalan baik jika mobilitas manusia keluar rumah tinggi seperti sekarang ini," kata Dedi.

Menurut Dedi, sebagian orang keluar rumah karena mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika diam di dalam rumah, mereka takut tidak bisa menghidupi keluarga.

Menurut Dedi, dana kompensasi itu harus segera dipikirkan oleh pemerintah pusat hingga desa.

Baca juga: Wabah Corona, Kebun Binatang Medan Sepi hingga Resmi Ditutup Sebulan

 

Pemerintah dari pusat hingga desa bisa menanggung renteng dana kompensasi itu dan mendistribusikannya melalui RT atau RW.

"Dana dari pusat hingga desa gabungin aja. Distribuskan ke desa atau rt. Beban yang besar sebenarnya untuk masyarakat kota. Biaya hidup warga desa mah tidak mahal. Yang penting berasnya dicukupi," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com