ODP Naik Dua Kali Lipat, Plt Gubernur Kepri Minta Semua Kepala Daerah Dites Covid-19

BATAM, KOMPAS.com - Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto meminta seluruh kepala daerah se-Kepulauan Riau (Kepri) untuk dites virus corona atau covid-19.

Hal ini diungkapkan Isdianto usai meninjau lokasi observasi yang berada di Eks Kamp Vietnam di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Batam, Sabtu (21/3/2020).

Isdianto berharap tidak ada kepala daerah di Provinsi Kepri terinfeksi corona ataupun menjadi suspect corona.

“Saya akan melakukan pemeriksaan terhadap diri saya, saya harap kepada seluruh pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Kepri untuk melakukan tes Covid-19 juga. Terlebih pejabat yang belum lama ini melakukan perjalanan ke Jakarta yang saat ini menjadi episentrum corona di Indonesia,” kata Isdianto, Sabtu (21/3/2020).

Baca juga: Wali Kota Batam: Pasien Ke-4 Positif Corona di Kepri Ditelusuri Telah Bertemu 131 Orang

Hal ini juga seiring dengan meningkatnya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dari hasil tracing yang dilakukan terhadap empat orang positif corona di Kepri dan hasil penyisiran yang dilakukan tim Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dikatakan Isdianto, untuk saat ini jumlah ODP di Kepri sebanyak 439 orang, naik 100 persen dari sebelumnya berjumlah 222 orang.

 “Dari angka itu, peningkatan ODP terbanyak terdapat di Kota Batam dan Kabupaten Karimun,” papar Isdianto.

Lebih jauh Isdianto mengatakan, 439 orang PDP itu tersebar sejumlah daerah. Di Batam sebanyak 248 orang, Tanjungpinang 51 orang, Bintan 15 orang dan Kabupaten Anambas lima orang.

Sedangkan Kabupaten Lingga dan Natuna tidak ada.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP), di Kepri terdapat penambahan satu orang, dari sebelumnya 45 menjadi 46 orang.

 Sebanyak 26 orang di antaranya di Batam. Namun dari angka itu 12 orang sedang dirawat dan 14 orang diperbolehkan pulang.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Kepri Jadi 4, Pasien Keempat Diduga Tertular di Paris

 Selanjutnya Tanjungpinang ada 11 orang, namun tiga orang sudah boleh pulang dan yang masih diarawat tinggal delapan orang.

 Selanjutnya di Bintan satu orang sedang dirawat. Di Karimun PDP sebanyak lima orang, namun satu orang sudah diperbolahkan pulang sehingga tinggal empat orang lagi yang masih dirawat.

“Terakhir di kabupaten Anambas ada dua orang sedang dirawat. Natuna satu orang, namun sudah diperbolehkan pulang dan Lingga sama sekali tidak ada. Jadi total yang masih dirawat tinggal 25 orang dan yang pulang 21 orang,” pungkas Isdianto.