Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Tewasnya Balita 3,5 Tahun di Bukittinggi, Dianiaya Ayah, Ibu Tiri, dan Tantenya hingga Pendarahan di Otak

Kompas.com - 22/03/2020, 05:28 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Polisi berhasil mengamankan pelaku penganiayaan yang menewaskan AFH, seorang balita berusia 3,5 tahun di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Pelaku penganiayaan itu tak lain adalah ayah kandung korban berinisial H (27), ibu tiri RR (26), dan tante tiri RY.

Kasus penganiayaan yang berujung pada kematian seorang balita tersebut terungkap setelah ibu kandung korban curiga dengan kondisi anaknya yang dirawat di rumah sakit.

Pasalnya, saat dirawat itu korban ditemukan banyak luka lebam di sekujur tubuh.

Terlebih, korban tewas setelah diketahui mengalami pendarahan di otak akibat pukulan benda tumpul di kepala.

Baca juga: Balita 3,5 Tahun di Bukittinggi Tewas Dianiaya oleh Ayah, Ibu, dan Tantenya

Mengetahui kondisi itu, ibu kandungnya langsung melaporkannya kepada polisi.

Kapolres Bukittinggi AKBP Iman P Santoso mengatakan, setelah mendapat laporan itu polisi langsung melakukan upaya penyelidikan.

Dari informasi yang didapat, diketahui orangtua korban telah berpisah dan sejak enam bulan terakhir korban tinggal bersama H, RR, dan tantenya.

Alami pendarahan di otak

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Selama tinggal dengan para pelaku tersebut, korban diduga sering mengalami kekerasan.

Puncaknya terjadi pada Minggu (15/3/2020).

Akibat penganiayaan yang dilakukan para pelaku tersebut, korban harus dilarikan ke rumah sakit.

Namun, karena luka yang diderita korban cukup parah, nyawanya tak berhasil diselamatkan.

Korban diketahui tewas setelah mengalami pendarahan di otak. Diduga karena mendapat pukulan dari benda tumpul.

Baca juga: Tewas Dianiaya Ayah, Ibu Tiri dan Tante, Balita di Bukittinggi Alami Pendarahan di Kepala

Dipukul dengan pipa paralon

Ilustrasi kekerasan pada anakshutterstock Ilustrasi kekerasan pada anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com