Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa Meninggal karena Serangan Jantung

Kompas.com - 20/03/2020, 22:26 WIB
Abdul Haq ,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com - Sukardi (65), peserta Ijtima Zona Asia 2020 meninggal dunia di lokasi acara yakni di Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (20/3/2020).

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Farid Amansyah mengatakan, kematian korban kuat dugaan akibat serangan jantung.

Pasalnya, peserta asal Manokwari, Papua Barat ini diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.

"Yang bersangkutan datang tanggal 18 Maret dari Manokwari dan memang di Manokwari itu beliau sudah mengidap penyakit jantung," katanya di RS Bhayangkara.

Baca juga: Seorang Peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa Meninggal Dunia

Selain itu, korban tak memiliki gejala penyakit lain seperti demam dan batuk.

"Sebelum shalat dzuhur beliau sempat terjatuh dan sebelumnya memang ada riwayat itu sakit jantung. Sehingga memang kalau tidak dilakukan otopsi kita perkirakan meninggal karena jantung dan beliau sudah berumur 65 tahun sehingga kemungkinan memang meninggal karena itu," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Rombongan Jamaah asal Manokwari Papua Muhammad Iqbal mengatakan, korban sering mengeluh sakit pada bagian dada.

"Sekitar pukul 11.55 WITA sebelum adzan pertama Jumat itu tadi jatuh di tempat datar saja. dia atur tasnya berdiri langsung jatuh," ujarnya.

Senada dengan Iqbal, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa Hasanuddin juga menduga kuat korban meninggal akibat penyakit jantung.

"Informasi yang kami terima korban memiliki riwayat hipertensi kemudian ada juga riwayat jantung dan lima belas hari sebelum ke sini itu tidak ada perjalanan keluar negeri," kata Hasanuddin.

Baca juga: Lokasi Ijtima Ulama Dunia di Gowa Disemprot Disinfektan

Sementara untuk pemeriksaan lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa bersama tim RSUD Syekh Kabupaten Gowa juga telah melakukan pengambilan sampel darah korban.

"Kami telah mengambi sampel darahnya. Akan kita periksa di rumah sakit di Makassar Rumah Sakit Unhas atau Wahidin. Kita berharap hasil pemeriksaan secepatnya," kata Hasanuddin.

Informasi yang dihimpun Kompas.com jenazah korban tidak ada diterbangkan ke tempat asalnya dan akan dimakamkan di lokasi tablik akbar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com