Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pasien Bayi 9 Bulan di Luwu Masuk Daftar PDP Corona

Kompas.com - 20/03/2020, 16:24 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Seorang bayi 9 bulan masuk daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona di Luwu.

Untuk sementara, bayi tersebut dirawat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Luwu. 

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, Basuki mengatakan pasien tersebut sementara diisolasi,dan masuk dalam PDP tapi belum dipastikan positif.

"Iya, itu sebenarnya mau dirujuk ke rumah salah satu rumah sakit rujukan corona namun rumah sakit tersebut tidak bersedia menerima karena penuh. Pasien bayi yang baru berumur 9 bulan ini masuk PDP, kalau kami melihat kondisinya sudah harus dirujuk untuk pemeriksaan selanjutnya. Saat ini kami lakukan isolasi," kata Basuki saat dikonfirmasi, Jumat (20/3/2020). 

Baca juga: Balita Positif Corona yang Dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogya Sembuh 

Pihak P2P belum memastikan kalau pasien tersebut positif terpapar virus corona. Namun, memiliki gejala yang mirip. 

"Belum bisa dipastikan apakah akibat virus Covid-19 atau bukan, karena memang ada gelaja kemiripan, makanya kami mau rujuk untuk memastikan," ucap Basuki.   

Ketua Satgas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Pemerintah Kabupaten Luwu, Yermia Maya, mengatakan, sampai saat ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan rumah sakit di Luwu dan belum ada alat yang bisa mendeteksi sedini mungkin seseorang terkontaminasi dengan Covid-19.

Baca juga: Pulang dari Batam, Tenaga Medis Asal Prabumulih Jadi PDP Corona di RSMH Palembang

"Sampai detik ini kami selalu berkoordinasi dengan semua rumah sakit di Luwu. Nah memang sebetulnya belum ada alat yang bisa mendeteksi sedini mungkin seseorang itu terkontaminasi dengan Covid-19 hanya cirinya saja demam, sakit tenggorokan, flu. Kami pantau beberapa hari ini,” ujar Yermia.

Yermia mengatakan, Satgas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Pemerintah Kabupaten Luwu hanya melakukan pencegahan, kalau ada yang terkena virus baru dilakukan pengobatan melalui isolasi.

"Wajar-wajar saja kalau ada orang masuk Luwu dari luar kemudian ada gelaja tersebut, tetap patut diwaspadai, nanti diliat perkembangannya. Kami belum memvonis dia suspect Covid-19 karena bisa saja yang bersangkutan demam biasa, tapi kita perlu mewaspadai untuk dipantau terus perkembangan beberapa hari ke depan, terlalu dini kalau kita simpulkan sekarang," tutur Yermia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com