Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB di Tembagapura Semakin Terdesak, tapi Masih Sulit Dikepung

Kompas.com - 20/03/2020, 11:40 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Setelah 4 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas dalam kontak senjata di sekitar Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Minggu (15/3/2020) lalu, kini aparat terus berupaya melakukan penegakan hukum.

Keberadaan KKB masih termonitor belum keluar dari kawasan Tembagapura, namun pergerakan mereka kini sudah semakin terbatas.

"Sementara ini kami masih monitor keberadaan mereka ada di sekitar Tembagapura. Namun, dengan penguatan personel TNI/Polri di sana kondisi mereka semakin terdesak," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, di Jayapura, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Pembakar Gereja di Tembagapura KKB Pimpinan Selcius Waker

Dax mengakui, sulit bagi aparat untuk mengepung KKB di Tembagapura karena mereka bergerak tidak dalam jumlah besar.

"Agak sulit kami mau mengepung mereka (KKB) karena mereka bergerak dalam kelompok-kelompok kecil," kata dia.

Namun, ia memastikan semenjak kasus pembakaran gereja di Kampung Opitawak pada 12 Maret 2020 dan berujung pada kontak senjata pada 15 Meret 2020, keberadaan KKB semakin terpecah.

Bahkan, di dalam tubuh organisasi mereka kini ada rasa tidak saling percaya satu dengan yang lain.

Baca juga: Beredar Kabar KKB Bakar Gereja di Tembagapura, Ini Respons Kapolda Papua

"Intinya mereka semakin terdesak dan terpecah belah tanpa koordinasi," cetus Dax.

Diberitakan sebelumnya, kabar mengenai pembakaran sebuah gereja di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, mulai menemui titik terang.

TNI memastikan hal tersebut dilakukan oleh KKB pimpinan Selcius Waker (SW).

Selcius merupakan anak buah dari Lekagak Telenggen (LT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com