SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinilai belum transparan karena enggan membeberkan persebaran kasus virus corona di Jatim.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebenarnya memiliki peta digital untuk mengetahui sebaran virus corona di Jatim.
Namun, dengan alasan tidak ingin memicu kekhawatiran masyarakat, Khofifah memilih untuk merahasiakannya ke publik.
Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Jawa Timur Imadoeddin mendesak Khofifah untuk bersikap transaparan mengenai peta persebaran Covid-19.
Baca juga: Pemprov Jatim Miliki Peta Sebaran Covid-19, tapi Tak Akan Dibuka ke Publik
Dengan membuka informasi itu ke publik, ia menyebut, masyarakat akan lebih waspada dan lebih siap dalam melakukan antisipasi.
Apalagi, sejumlah provinsi lain seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, sudah mengeluarkan peta sebaran corona di daerah masing-masing.
"Jadi, berkaitan dengan merahasiakan sebuah informasi, Ibu Gubernur mestinya mempertimbangkan kepentingan publik yang lebih besar. Jadi, dengan membuka sebaran informasi berkaitan dengan Covid-19 itu, dapat melindungi kepentingan publik yang lebih besar, mestinya itu disebarkan," kata Imadoeddin, saat dikonfirmasi, Kamis (19/3/2020).
"Karena dengan begitu masyarakat sudah bisa mengantisipasi dan bisa melindungi diri sendiri ketika sudah tahu di mana persebaran (covid-19) itu berada," ujar dia.