Karawang Sepakat Pembatasan Pembelian Sembako dan Pastikan Stok Aman

KARAWANG, KOMPAS.com - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sepakat dengan pembatasan pembelian sembako yang dikeluarkan Bareskrim Polri.

Guna memastikan stok sembako aman, pihaknya telah menyusun strategi.

Melalui surat bernomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020 , masyarakat dibatasi membeli beras maksimal 10 kilogram, gula maksimal dua kilogram, minyak goreng maksimal empat liter, dan mi instan maksimal dua dus.

"Soal pembatasan itu, kami mendukung," kata Cellica ditemui di Kantor Bupati Karawang, Rabu (18/3/2020).

Baca juga: Ini Peta Sebaran Virus Corona di Jawa Barat, Kasus ODP Dominan di Kota Bandung dan Karawang

Meski begitu, Cellica meminta masyarakat tak khawatir dan tidak panic buying.

Perilaku panic buying, kata Cellica, akan merugikan orang lain.

"Jangan sampai malah berdampak pada persoalan lain, seperti orang jadi sulit membeli," kata Cellica.

Cellica memastikan stok sembako aman.

Beras misalnya, Karawang mempunyai 87 ton cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog.

Pihaknya tengah menyusun strategi perihal penyediaan stok kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan kepala Bagian Perekonomian. Termasuk kebutuhan protein.

"Kita memastikan penyediaan protein, minimal telur dan daging harus aman. Ini demi pemenuhan gizi bagi masyarakat," kata Cellica.

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Karawang Kadarisman juga memastika stok sembako aman. Pihaknya telah memantau ke sejumlah pasar tradisional dan modern.

"Alhamdulillah hasil pantauan dan laporan enumerator ke sejumlah pasar modern dan pasar tradisional, sembako aman di Kabupaten Karawang," kata Kadarisman.

Baca juga: Pemkab Karawang Bakal Terapkan Lockdown bagi Tenaga Kerja Asing

Kadarisman juga mengimbau agar masyarakat membeli pangan sesuai dengan yang dibutuhkan, artinya tidak membeli dalam jumlah banyak dengan alasan takut kekurangan.

"Sebelum membeli cek kualitasnya mulai dari penampakan fisik sampai label atau tanggal kedaluarsa," ujarnya.