Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Kritik Kebijakan Gubernur Sumbar yang Belum Liburkan Sekolah

Kompas.com - 17/03/2020, 13:41 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat mengkritik kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat yang belum meliburkan siswanya terkait penyebaran virus corona.

Padahal, ancaman wabah corona sudah di depan mata karena sejumlah daerah di Indonesia sudah ada kasus positif corona.

"Langkah yang diambil gubernur dan kepala daerah untuk melakukan rapat koordinasi antisipasi corona sudah bagus. Tapi hasilnya kurang bagus karena belum ada langkah yang simultan dan terarah," kata Ketua DPRD Sumbar Supardi yang dihubungi Kompas.com, Selasa (17/3/2020).

Baca juga: Antisipasi Corona, Sekolah di Banjarmasin Baru Diliburkan Hari Ini

Menurut Supardi, langkah antisipasi yang simultan dan terarah itu misalnya dengan meliburkan siswa karena banyak daerah yang belum ada kasus tetap mengambil kebijakan libur sekolah.

"Banyak daerah yang liburkan sekolah. Universitas Negeri Padang saja sudah menghentikan kuliah tatap muka. Kenapa Pemprov masih belum juga," kata Supardi.

Selain itu, Pemprov Sumbar harus mempersiapkan langkah konkret seperti membatasi masuk keluarnya orang di Sumbar, terutama dari daerah yang terjangkit kasus.

"Kemudian mempersiapkan semua stakeholder terkait seperti rumah sakit. Apakah betul sudah siap, langkah isolasi dan lainnya," jelas Supardi.

Supardi menyorot penanganan kasus penumpang dari Malaysia yang meninggal dunia, kendati hasil belum keluar tapi penanganannya ketat.

"Untuk pasien itu sudah tepat, langsung diisolasi. Tapi bagi penumpang lainnya dalam satu pesawat, bagaimana? Saya tidak lihat ada penangangan khusus," kata Supardi.

Politisi Partai Gerindra itu menyarankan gubernur agar benar-benar fokus menangani persoalan virus corona ini, karena bukan tidak mungkin virus itu bisa sampai ke Sumbar.

"Apakah harus ditunggu korban dulu, baru kita kocar-kacir mengantisipasinya. Harusnya dari sekarang lakukan antisipasi. Liburkan sekolah dan perkecil peluang penyebaran dengan melakukan pembatasan keluar masuk orang ke Sumbar," jelas Supardi.

Supardi juga menyorot rapat koordinasi yang dilakukan gubernur dan kepala daerah yang tidak melibatkan DPRD. Padahal DPRD adalah pelaksana pemerintahan juga.

"Kita tidak dilibatkan, tapi kita tetap ingatkan terus Pemprov," kata Supardi.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat masih belum meliburkan siswanya terkait penyebaran virus corona.

Kebijakan itu berdasarkan hasil rapat gubernur, bupati dan wali kota se-Sumbar, Senin (16/3/2020) di Padang.

"Kita sudah rapat membahas aspirasi masyarakat agar sekolah diliburkan. Mempertimbangkan edaran menteri pendidikan dan arahan presiden, kita putuskan untuk sementara sekolah belum diliburkan," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno usai rapat.

Baca juga: Anggota DPR Imbau Kepsek Bersihkan Sekolah Selama Siswa Belajar di Rumah

Irwan Prayitno mengatakan kesepakatan untuk tidak meliburkan sekolah karena menilai penyebaran corona masih dalam skala ringan sebab belum seorangpun yang dinyatakan positif di Sumbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com