Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek 80 Tahun Ini Memilih Tinggal di Gubuk Reyot Ketimbang Bersama Keluarganya

Kompas.com - 13/03/2020, 20:29 WIB
Defriatno Neke,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BUTON TENGAH, KOMPAS.com – La Songo, seorang kakek berumur 80 tahun hidup sebatang kara di sebuah gubuk kecil yang memprihatinkan di Desa Baruta, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

Meski mempunyai keluarga di desa, namun kakek ini lebih memilih tinggal seorang diri dalam gubuk reyot di sekitar pemakaman umum. 

“Dia tidak punya anak dan istri, hidup sendiri sebatangkara. Keluarga mau tangggung, tapi dia tidak mau merepotkan orang lain sehingga memilih hidup sendiri,” kata La Daeru, seorang sanak keluarga La Songo saat ditemui di rumahnya, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: Kakek Sebatang Kara, Jenazahnya Baru Diketahui 10 Hari Setelah Meninggal

Luas gubuk La Songo yang berukuran sekitar 2x2 meter hanya terdapat panci dan tikar yang sudah rusak.

Saat masih muda, La Songo, selalu berpindah tempat dan bekerja serabutan untuk membiayai hidupnya seorang diri. Ia pun juga tidak menikah hingga tua. 

Kini, La Songo hanya bisa berbaring seorang diri dalam gubuknya karena badannya sudah melemah karena sakit-sakitan. 

“Sakitnya lumpuh dan sudah tidak bisa berjalan sudah empat tahunan. Makannya kadang  diberikan juga dari warga di sini,” ujar La Daeru.

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Pemulung, Tidur di Rumah yang Hampir Ambruk Dihantam Puting Beliung

Kehidupan La Songo menjadi perhatian Komandan Kodim 1413 Buton, Letkol Inf Arif Kurniawan, yang langsung datang melihat keadaan La Songo di Desa Baruta. 

“Beliau ini masih ada saudaranya, ada keponakannya, tapi beliau tidak mau diajak rumah keluarganya, sehingga tinggal sendiri,” ucap Arif. 

Setelah melihat keadaannya, membuat Dandim 1413 Buton ini berencana akan membuatkan rumah yang layak buat La Songo. 

“Kami sudah koordinasi dengan keluargnya, kita akan buatkan tempat yang dekat dengan saudaranya sehingga lebih mudah pengawasan karena saat ini sudah sakit-sakitan. Rencana esok sudah mulai dikerjakan,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com