Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Bulan, 819 Warga Sumsel Terkena DBD, 3 Meninggal

Kompas.com - 13/03/2020, 16:38 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 819 warga di Sumatera Selatan (Sumsel) terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga akhir Februari 2020.

Bahkan, dari 819 yang terkena DBD, tiga antaranya telah meninggal dunia akibat menderita penyakit tersebut.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dari Dinkes Sumsel Muyono mengatakan, tiga orang yang meninggal tersebut berasal dari Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Banyuasin dan Muara Enim.

"Untuk yang meninggal di Muratara terjadi pada Januari kemarin," kata Muyono, Jumat(12/3/2020).

Meskipun telah memakan tiga korban jiwa, kasus DBD di Sumsel belum dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Untuk menetapkan status KLB harus ada syarat yang harus dipenuhi seperti jumlah kasus yang harus melebihi dari tahun lalu,"jelasnya.

Baca juga: DBD di Ende Capai 88 Kasus, Seorang Anak Usia 8 Tahun Meninggal Dunia

Jika dibandingkan tahun 2019, jumlah penderita DBD mencapai 1.307 kasus dengan jumlah yang meninggal sebanyak lima orang.

Muyono menerangkan, dari total 819 yang terjangkit DBD pada 2019, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memiliki jumlah penderita paling banyak yakni mencapai 128 orang, kemudian Palembang 122 orang dan Muara Enim 111 orang.

Jumlah peningkatan penderita DBD menurut Muyono terjadi sejak 2019 dengan total awal kasus sebanyak 80 orang. Kemudian, Januari 2020 meningkat menjadi 562.

Dengan adanya peningkatan yang signifikan, Dinas Kesehatan Sumsel pun mengeluarkan surat edaran untuk kesiapsiagaan peningkatan DBD.

"Surat edaran Gubernur Sumsel untuk kesiapsiagaan DBD ini juga sudah dikeluarkan pada Februari lalu. Belajar dari kecenderungan tahun sebelumnya, DBD akan mengalami puncaknya pada Januari-Maret. Namun pada April akan kembali menurun.Kondisi ini relevan dengan meningkatnya curah hujan pada bulan tersebut," jelasnya.

Baca juga: Pasien DBD Capai 17.820, Ini 10 Provinsi dengan Jumlah Kasus Tertinggi

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy menambahkan, ,mereka  telah menyalurkan 116 unit insektisida dan 15 unit biolarvasida dan 30 unit alat pelindung diri (APD) kepada 17 Kabupaten/Kota di Sumsel untuk membunuh nyamuk atau jentik yang ada di daerah rawan DBD. 

"Kasus DBD juga perlu diperhatikan disamping kasus Covid-19. Kita telah melakukan berbagai upaya, termasuk mengistruksikan setiap daerah untuk siaga menanggulangi DBD,"jelas Lesty.

Masyrakat pun diminta untuk mellakukan pola hidup sehat untuk menghindari penyakit, salah satunya dengan melakukan 3M (menguras, menutup, dan memanfaatkan barang bekas).

"Yang terpenting adalah segera melakukan pemeriksaan dini ke puskesmas terdekat jika ada gejala DBD. Jangan sampai terlambat untuk segera diobati karena akibatnya bisa fatal," imbuhnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com