Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Bekas Tempat Pembuangan Sampah Ini Diubah Jadi Ruang Terbuka Hijau

Kompas.com - 13/03/2020, 11:40 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sebanyak 3.000 bibit pohon ditanam di lahan bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Gunung Tugel, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, seluas lebih dari tujuh hektar.

Penanaman melibatkan sedikitnya 750 orang dari unsur pemerintah kabupaten, TNI, Polri, pelajar, mahasiswa dan komunitas pecinta lingkungan, Jumat (13/3/2020).

Pohon yang ditanaman antara lain trembesi, mahoni, pucung, dan kelapa.

Baca juga: Pemkot Depok Ingin Ridwan Kamil Turun Tangan soal Relokasi TPA ke Nambo

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, penanaman pohon dilakukan sebagai upaya reklamasi lahan bekas TPA agar menjadi lahan hijau.

TPA tersebut beroperasi sejak awal tahun 1990-an dan ditutup pada tahun 2014.

"Kami lakukan reklamasi sehingga nanti betul-betul menjadi hijau, reklamasi alam. Kesannya dulu tempat ini bau dan kotor, nanti bisa jadi tempat berkumpulnya orang-orang," kata Husein seusai penanaman pohon.

Husein mengatakan reklamasi tersebut juga bekerjasama dengan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Lokasi tersebut nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk wisata dan keperluan penelitian dunia pendidikan.

"Reklamasi ini membutuhkan waktu tiga tahun minimal, akarnya sudah kuat. Nanti akan kelihatan ada yang bisa tumbuh ada yang tidak," ujar Husein.

Baca juga: Resmikan TPA Banjarbakula, Jokowi Minta Provinsi Lain Tiru Cara Kalsel Kelola Sampah

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas Suyanto mengatakan, sejak TPA dioperasikan, diperkirakan terdapat puluhan ribu meter kubik sampah yang tertimbun di lokasi tersebut.

"Penanaman kami bagi menjadi tiga sektor, karena lahannya sangat luas. Sebelumnya reklamasi pernah kami lakukan di TPA yang ada di Baturraden yang sekarang menjadi Taman Keanekaragaman Hayati, nanti yang di sini akan dibuat seperti itu," kata Suyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com