Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta KLB DBD di Sikka, 14 Pasien Meninggal, Bupati Tuding Sampah Penyebabnya

Kompas.com - 11/03/2020, 14:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, NTT terus meningkat sejak Januari hingga Maret 200.

Hingga Selasa (10/3/2020) tercatat ada 1.190 kasus dan 14 pasien meninggal karena DBD di Kabupaten Sikka.

Di tahun 2020, Pemkab Sikka telah menetapkan empat kali status kejadian luar biasa (KLB) DBD.

Terakhir, Kabupaten Sikka memperpanjang KLB DBD pada Kamis (4/3/2020) hingga 14 hari ke depan.

Baca juga: Selama Status KLB, Pasien DBD di Sikka Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

“Pemerintah memperpanjang masa KLB mulai hari ini sampai 14 hari ke depan. Status KLB ini sudah masuk tahap 4. Kami berharap, kasus DBD di Sikka ini akan segera berakir,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus, Kamis.

Jumlah penderita DBD di Sikka terbanyak di NTT.

Hingga Minggu (8/3/2020) tercatat 2.697 penderta DBD yang tersebar di 20 kabupaten dan kota di NTT.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun, di NTT hanya Kabupaten Sumba Tengah yang bebas DBD.

Baca juga: Menkes: Kita Sudah Kerja Keras, 13 Pasien DBD di Sikka Meninggal karena Kehendak Tuhan

Bupati Sikka tuding sampah jadi penyebabnya

Ilustrasi sampah plastik dan seekor penyu yang matinevodka Ilustrasi sampah plastik dan seekor penyu yang mati
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan penyebab tingginya kasus DBD di daerahnya adalah banyaknya sampah.

Ia mengaku penanganan sampah di Sikka lemah sehingga banyak sampah botol, gelas plastik menampung air dan menjadi berkembangnya nyamuk.

"Persoalan kita adalah kebersihan. Kalau lebih ekstrem orang bilang jorok. Kita lihat saja sampah masih berserakan di mana-mana," ungkap Roberto, kepada awak media, Senin (9/3/2020).

Baca juga: DBD di Sikka terus Meningkat, Sampah Jadi Penyebab

Ia menjelaskan masalah samlah tak tertangani dengan baik karena petugas kebersihan masih kurang.

"Jadi, gerakan pemberantas sarang nyamuk (PSN) massal, selain memberantas sarang nyamuk, ini juga momentum kita melakukan pembenahan," ungkap Roberto.

Pada Senin (9/3/2020) hingga 14 hari ke depan, Roberto telah menginstruksikan seluruh pihak melaksanakn gerakan pemberantasan sarang nyamuk secara massal.

Baca juga: KLB Deman Berdarah Dengue, 1.145 Orang Dirawat, Petugas Medis di Kabupaten Sikka Ditambah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com