Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2020, 13:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Serka Hendry Bramanta anggota Kodim 1701/ Jayapura tetap mengantar logistik keperluan TNI Manunggal Membangun Desa ke 107 di Kampung Kibay, Kabupaten Keerom walaupun pernah diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)

Penyerangan terjadi saat ia dan empat anggota Kodim 1701/Jayapura serta satu warga Kampung Kibay hendak mengantar logistik pembangunan gereja pada Sabtu (29/2/2020) lalu.

Saat kejadian, Serka Hendry mengalami luka di leher sedangkan rekannya Kopda Bowo mengalami luka di lengan kanan akibat pecahan proyektil.

Baca juga: Kontak Senjata di Keerom, TNI Pukul Mundur KKB dan Sita Satu Senapan Rakitan

Sementara kendaraan dinas yang yang mereka tumpangi rusak. Terdapat lubang -lubang bekas peluru di bagian depan, samping, dan belakang kendaraan.

Serka Hendry dan Kopda Bowo  bahkan sempat mendapat perawatan medis dan istirahat dari tugas.

Setelah pulih, mereka kembali ke Kampung Kibay yang berada di perbatasan RI dan Papua Nugini.

Baca juga: KKB yang Tembak Mobil TNI di Keerom Diduga Pimpinan Jefri Pagawak

Mereka kembali melakukan tugasnya mengantarkan logistik dan menyiapkan bahan bangunan untuk kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke Kampung Kibay.

Padahal kondisi jalan yang harus dilalui cukup jauh dan rusak parah.

"Sebagai prajurit, membantu masyarakat adalah tugas kita, apapun yang terjadi TMMD harus tetap berjalan untuk kepentingan masyarakat Kampung Kibay," kata Serka Hendri Bramanta dilansir dari ANTARA, Selasa malam.

Sementara Kopda Bowo mengatakan ia telah menghilangkan trauma dan rasa takut pasca-penyerangan KKB saat mengantar logistik ke Kampung Kibay akhir Februari lalu.

Baginya yang terpenting adalah bisa melaksanakan kegiatan TMMD tahun 2020 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat asli Papua.

Baca juga: Kembali Berulah, KKB Tembaki Mobil TNI di Keerom, Papua, 2 Tentara Terluka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com