KOMPAS.com - Kasus lima siswa gerayangi paksa seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bolaang Mongondow terus jadi sorotan.
Apalagi, sat diperiksa di Mapolsek Bolaang, para pelaku mengaku hanya iseng.
"Torang cuma bakusedu (kita hanya bercanda)," kata N dilansir dari Tribunmanado.co.id, Selasa (10/3/2020).
Baca juga: Wali Murid yang Aniaya Kepala Sekolah Sambil Bawa Senjata Api: Itu Suara Pintu Saya Tendang
Sementara itu, anggota DPRD Sulawesi Utara Richard Sualang, mengecam tindakan para siswa tersebut.
"Kita sangat prihatin, karena waktu lalu kita ( Manado) sudah ada kasus siswa tikam guru hingga tewas. Timbul kasus baru, dan ini bisa dibilang pelecehan seks," kata Richard saat diwawancara di kompleks kantor DPRD Sulut, Selasa (10/3/2020) siang.
Baca juga: Viral Oknum Driver Ojol Tampar Kasir Alfamart di Palembang, Ini Videonya
Untuk itu, Richarga berpendapat, guru di sekolah seharusnya juga turut bertanggung jawab.
"Sanksi buat sekolah, dan guru juga yang bertanggungjawab. Kalau sudah di tangan polisi, silahkan diproses hukum. Kita serahkan kepada pihak berwajib," tegas Richard.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara Grace Punuh, juga mengaku prihatin.
"Peran guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk bersinergi. Setiap sekolah ada tata tertib untuk siswa. Harus ditindaklanjuti," katanya singkat.