Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala BKPM Usir Pimpinan Amazon gara-gara Ini...

Kompas.com - 10/03/2020, 09:07 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku pernah menyemprit Amazon lantaran enggan menggandeng pengusaha lokal saat akan membuat proyek data center di Bekasi dan Karawang.

Bahlil menceritakan, saat itu pimpinan Amazon menemuinya untuk mengajukan perizinan.

Ia pun mengajukan syarat kepada perusahaan asal Amerika itu untuk melibatkan pengusaha lokal, dengan porsi 10 persen dari jumlah investasi yang akan ditanamkan.

"Saya kemarin usir pemimpinnya (Amazon) dari ruangan saya. Saya jujur aja, gara-gara tidak mau memberikan kepada anak-anak (pengusaha) daerah," kata Bahlil dalam sambutan pada Musda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat ke-16 di Hotel Swiss Belinn Karawang, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Mulai Hari Ini, Proses Pembuatan Izin Usaha Satu Pintu di BKPM

Alasan penolakan usulan itu, kata Bahlil, lantaran Amazon sudah menggandeng badan usaha milik negara (BUMN).

"Terus saya tanya kau datang ke ruangan saya ada apa. (Dia jawab) meminta izin. Nah, izin kau minta aja ke BUMN yang kau kasih kerjaan," ujar Bahlil mengulangi pertanyaannya kepada pimpinan Amazon.

Setelah itu, Bahlil mengaku melapor ke Presiden Jokowi.

Dua hari kemudian, kata dia, pimpinan Amazon kembali mendatanginya dan setuju dengan usulannya.

Dalam data yang ia paparkan di slide, realisasi investasi PT Amazon Data Services Indonesia pada rentang waktu Januari-Desember 2019 sebesar Rp 230,5 miliar atau 16,5 persen dari rencana investasi sebesar Rp 1,4 triliun.

Proyek pembangunan di bidang cloud computing itu dibangun di Bekasi dan Karawang.

BKPM, tambah Bahlil, memang berkomitmen mendorong setiap investasi asing harus melibatkan pengusaha lokal.

Hal ini sesuai dengan salah satu instruksi Presiden Jokowi soal investasi.

"Investasi masuk itu harus berpaket dengan pengusaha lokal," kata dia.

Ia mengungkapkan, realisasi investasi pada 2019 sebesar Rp 809,6 triliun.

Sementara target realisasi penanaman modal pada 2020 sebesar Rp 886 triliun.

Dari jumlah tersebut, BKPM menargetkan Rp 246,3 triliun penanaman modal di sektor sekunder.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta BUMN dan BKPM Libatkan Pengusaha Muda

Sementara itu, sebesar 48,3 persen target sebaran investasi berkualitas di luar Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com