Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Sering Rusak, Bupati Batang Naik Ekskavator Ratakan Jalan

Kompas.com - 09/03/2020, 18:40 WIB
Ari Himawan Sarono,
Khairina

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Jalan Basuki Rahmat, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang rusak sepanjang 630 meter sempat diblokade warga Desa Terban, Minggu (8/3/2020) kemarin.

Mereka memprotes jalan tersebut berlubang dan aspalnya mengelupas.

Bupati Batang Wihaji yang mengetahui hal itu melakukan respon cepat dengan mendatangi lokasi jalan rusak yang sedang diperbaiki.

Baca juga: Inovatif, Aspal Jalan di Semarang Berbahan Baku Sampah Plastik Kresek

Dengan mengendarai ekskavator Bupati Wihaji ikut meratakan jalan, Senin (9/3/2020).

Selama 30 menit, bupati yang tampak kesal itu meratakan jalan yang rusak.

"Ini sebagai langkah darurat Pemkab meratakan jalan menggunakan Lapisan Pondasi Atas (LPA) yang menghabiskan 50 ton, dengan total uangnya mencapai Rp 10 juta," kata Wihaji.

Menurutnya, Jalan Basuki Rahmat sudah masuk perencanaan perbaikan tahun 2018 dikerjakan tahun 2019 yang total anggaran Rp 4 miliar.

Namun, anggaran tersebut tidak mencukupi sehingga menyisakan pekerjaan sepanjang 640 meter.

"Tahun Rp 2019, Rp 4 miliar untuk pembangunan Jl Basuki Rahmat dari pintu exit tol Warungasem yang panjangnya hanya 1,7 kilometer, sehingga menyisakan 630 meter," lanjut dia.

Baca juga: Uji Coba Aspal Formula E Selesai, Komisi Pengarah Ingatkan soal Syarat yang Belum Dipenuhi

Adapun sisa pekerjaan yang belum dikerjakan 630 meter direncanakan tahun 2019.

Untuk pengerjaannya, tahun 2020 dengan anggaran Rp 2,2 miliar melalui Dana Alokasi Kusus (DAK) yang saat ini sudah masuk dalam tahapan lelang.

"Saya minta sebelum Idul Fitri pengerjaan rigid beton, dengan lebar 6 meter, tinggi 25cm sudah selesai, karena hari ini Senin (6/3/2020) sudah masuk lelang di LPSE," jelas Wihaji.

Sementara, Kepala Desa Terban, Kecamatan Terban Wahyono mengatakan, sebelum warga menutup Jalan Basuki Rahmat, pemerintah desa sudah melayangkan surat.

Tetapi warga tidak puas. Karena kesal, warga menutup jalan dengan pohon pisang

"Warga bertindak menutup jalan dengan menanam pohon pisang, Tapi perintah Pak Camat Warungasem Wilopo untuk segera menyingkirkan pohon dan membuka kembali jalan tersebut," kata Wahyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com