Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses 2 Desa Tertutup Longsor di Kabupaten Nagekeo, NTT

Kompas.com - 08/03/2020, 07:59 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Hujan yang melanda wilayah Kecamatan Maupongo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan longsor.

Longsor yang terjadi di sejumlah titik di sepanjang jalan raya, membuat warga dua desa yakni Selalejo dan Selalejo Timur kesulitan beraktivitas.

"Material longsor yang menutupi jalan, membuat kendaraan tidak bisa melintas. Kami terpaksa sulit untuk berangkat ke kota kecamatan dan kabupaten," ujar Kepala Urusan Perencanaan Desa Selolejo Maksimus Sare saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Imbauan Uskup Agung Semarang untuk Pencegahan Virus Corona

Menurut Maksimus, longsor bukan hanya menutup badan jalan raya saja, tapi juga mengancam permukiman warga.

Dia menyebut, terdapat empat kampung yang saat ini terancam terkena longsor, yakni Kampung Lokotonga dan Terapoja di Desa Selalejo Timur dan Kampung Wolowayu dan Woloyabu di Desa Selalejo.

"Di empat kampung itu, terutama warga yang bermukim di pinggir jalan itu hanya sekitar 5 meter saja dari pusat longsor. Kondisi ini membahayakan warga setempat," kata Maksimus.

Maksimus mengakui bahwa untuk wilayah mereka, setiap musim hujan pasti akan terjadi longsor.

"Kalau hujan kecil saja, pasti longsor," kata dia.

Baca juga: Kapolres Flores Timur Pastikan Usut Kasus Kematian 6 Warga Adonara

Untuk mengatasi hal itu, menurut Maksimus, Pemerintah Kabupaten Nagekeo beberapa waktu lalu telah menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor di jalan raya.

Namun, longsor susulan terus terjadi, sehingga aktivitas masyarakat saat ini masih terganggu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Selalejo Yohanes Sakunda Senda mengatakan, di wilayahnya terdapat lima titik yang rawan longsor.

Sedangkan, di Desa Selalejo Timur, terdapat dua titik yang rawan longsor.

"Kalau satu titik longsor di Desa Selalejo Timur itu tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun empat. Kalau pun lewat, sepeda motor harus dipikul beberapa orang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com