PONTIANAK, KOMPAS.com - Cerita Susanto Tan (46) dan Celine (6), ayah dan anak penyintas kanker yang menyusuri jalan sepanjang 50 kilometer untuk mencari masker sempat viral.
Karena cerita itu, Susanto mengaku dihubungi banyak donatur untuk dikirimi masker secara gratis.
"Sejak berita yang ditayangkan Kompas.com, saya banyak mendapat telepon. Mereka mengatakan akan memberi saya masker," kata Sutanto saat ditemui di rumahnya, di Pasar Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (7/3/2020) sore.
Baca juga: Cerita Ayah dan Anak Penyintas Kanker Susuri Jalan 50 Kilometer Cari Masker
Menurut dia, masker-masker itu nantinya tidak akan dia pergunakan sendiri.
Susanto akan mengambil secukupnya, kemudian sisanya akan diberikan kepada pihak Puskesmas Siantan dan masyarakat sekitar.
"Saya dengar saat ini di Puskesmas saja kekurangan masker. Padahal perawat itu kan sangat butuh, karena mereka bersentuhan langsung dengan pasien," tutur Susanto.
Tak lupa, Susanto mengucapkan terima kasih kepada pembaca Kompas.com yang telah berbaik hati mengirimkan dan memberinya masker untuk digunakan oleh dia dan anaknya.
Susnato mengatakan, tak bisa membalas satu per satu kebaikan itu. Dia hanya bisa berharap dalam doa, kebaikan orang-orang mendapat balasan yang setimpal.
"Saya berterima kasih kepada orang-orang baik yang berkenan memberi saya masker. Saya hanya bisa berdoa agar kita semua bisa hidup bahagia dan dalam keadaan sehat," ucap Susanto.
Anggota Komisi V DPRD Kalimantan Barat, Sudiantono mengatakan, terkait kelangkaan dan melonjaknya harga masker saat ini, pihaknya akan menjadwalkan pertemuan dengan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat.
"Rencananya tanggal 10 Maret ini (bertemu Dinkes Kalbar). Kita akan membahas solusi dan penanganan kelangkaan masker," kata Sudiantono usai bertandang ke rumah Susanto sembari menyerahkan beberapa boks masker.
Dia berharap, masker yang diberikan tersebut bermanfaat bagi Susanto.
Paling tidak, dengan tetap menggunakan masker, penyakit yang diderita Susanti tidak bertambah parah.
"Ini sebagai bentuk kepedulian kami untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Semoga bermanfaat," tutup Sudiantono.
Sebelumnya diberitakan, menyusul diumumkannya kasus Covid-19 di tanah air, beberapa warga menunjukkan gejala panic buying dengan memborong barang-barang kebutuhan pokok.