Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Pupuk Subsidi untuk Jawa Barat Tahun Ini Turun, Ini Alasannya

Kompas.com - 06/03/2020, 18:19 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kuota pupuk subsidi untuk Provinsi Jawa Barat tahun ini menurun.

Hal tersebut terungkap dalam surat edaran Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat yang dikeluarkan pada tanggal 10 Januari 2020.

Pada tahun 2019 lalu, alokasi pupuk subsidi untuk Jawa Barat jenis urea sebanyak 531.043 ton dan pupuk NPK mencapai 291.351 ton.

Baca juga: Komisi IV DPR: Pupuk di Jabar Langka, Distribusinya Tak Perlu Lewat Pergub

 

Namun tahun ini, subsidi yang akan digelontorkan Kementerian Pertanian untuk pupuk urea menjadi hanya 249.748 dan pupuk NPK menjadi 194.932 ton

"Benar subsidi pupuk tahun ini untuk Jawa Barat diturunkan," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian Sarwo Edhy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/3/2020).

Sarwo mengatakan, pupuk subsidi tersebut diberikan sesuai dengan permintaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang diajukan untuk tahun 2020.

"Alokasi pupuk yang ditetapkan Permentan 01 tahun 2020 berdasarkan usulan e-RDKK  masing-masing provinsi per 18 Desember 2019," jelas Sarwo.

Sarwo mengatakan, turunnya angka subsidi pupuk dari Kementerian Pertanian untuk Jawa Barat tidak akan membuat pupuk subsidi untuk petani langka atau membuat produksi tani menjadi surut.

Sebab, kata dia, tahun ini Kementerian Pertanian memberlakukan sistem buka kuota baru setiap tanggal 20 hingga 25 setiap bulan dengan cara mendaftarkan kembali e-RDKK.

Inovasi tersebut, menurut Sarwo, merupakan kebijakan baru Kementerian Pertanian.

"Sistem itu untuk nampung e-RDKK yang belum masuk. Yang pasti harus masuk ke dalam kelompok tani, punya KTP elektronik. Punya bukti kepemilikan tanah, boleh berupa sertifikat, akta, girik, minimal punya PBB, terakhir harus menyusun e-RDKK," tuturnya.

Sarwo juga menanggapi terkait seringnya pupuk bersubsidi terlambat datang ke petani.

Menurut dia, pupuk selalu tersedia kapan pun.

Baca juga: Mentan Heran Ada Keluhan Pupuk Subsidi Langka

 

Bahkan, Sarwo mengatakan setiap tahun kuota pupuk subsidi tidak terserap semua dan kerap tersisa.

"Pada 2019 itu subsidi 8,8 juta ton. Tahun 2020 7,9 juta ton. Turunnya 900.000 ton. Tapi tahun 2019 sisanya lebih kurang 200.000 ton," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com