TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar kegiatan trauma healing bagi siswa sekolah dasar (SD) korban longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Jumat (6/3/2020).
Kegiatan pemulihan trauma itu dimeriahkan oleh pedangdut Cucu Cahyati.
Selain itu, ada juga atraksi badut sulap yang menenangkan suasana di wilayah yang sempat terisolasi akibat longsor tersebut.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah di Bandung yang Simpan 2 Karung Masker Daur Ulang
"Selama ini, kita terus memantau ada korban siswa SD yang trauma enggan bersekolah karena harus melewati lokasi longsor. Sampai sekarang masih ada yang tidak bersekolah karena takut," ujar Kepala KPAI Tasikmalaya Ato Rinanto kepada wartawan di lokasi bencana, Jumat.
Baca juga: Jasad Korban Longsor Tasikmalaya Belum Ketemu, Keluarga Gelar Tahlilan Tiap Hari
Ato mengatakan, kegiatan ini memang sengaja diisi berbagai hiburan bagi anak-anak.
Permainan tradisional dibarengi dengan aksi kocak badut sulap.
Pedangdut Cucu Cahyati pun diminta oleh warga untuk bernyanyi diiringi musik dari ponsel dengan kualitas suara pengeras yang seadanya.
Hal itu membuat anak-anak dan korban longsor lainnya merasa terhibur.
Baca juga: Tasikmalaya Banyak Dikunjungi Turis, Dinkes Siapkan Pencegahan Corona
Mereka tak segan untuk ikut berjoget bersama dan menghilangkan kepenatan akibat bencana yang dihadapi.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini mereka bisa terhibur dan melupakan kejadian bencana di wilayah ini. Anak-anak SD pun terlihat bersemangat lagi dan berjanji akan bersekolah lagi," kata Ato.