Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Fakta Baru, Ini Penyebab Tiga Pelajar Aniaya Guru di Kupang

Kompas.com - 06/03/2020, 06:49 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Polres Resor Kupang mendalami kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan tiga pelajar SMA Negeri 1 Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terhadap gurunya. 

Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Simson Amalo mengatakan, aksi pengeroyokan itu terjadi di dalam ruang kelas XII IPS 4 SMAN 1 Fatuleu.

Pengeroyokan itu dilakukan tiga siswa kelas XII IPS 4 berinisial CYT (19), YCVPH (17) dan OB (19).

Baca juga: Penumpang Kapal Pesiar Viking Sun Tak Boleh Turun di Semarang, Puluhan Sopir Bus Kecewa

Kejadian itu bermula saat sang guru, YM (45) mengawasi ujian semester pelajaran Matematika di kelas itu.

YM mengedarkan daftar hadir untuk seluruh siswa di kelas.

"Namun setelah daftar hadir diterima kembali oleh korban dan melihat daftar hadir pada urutan nomor 20 belum terisi nama siswa serta tanda tangan," kata Amalo kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020) malam.

Korban bertanya kepada siswa-siswi di kelas, tapi tidak ada yang mengaku. Salah satu siswa berinisial FS, menuding teman lain yang belum menandatangani daftar hadir.

YM pun mendekat untuk bertanya sambil memukul kepala FS. 

"Karena melihat temannya terkena pukul dari korban, tersangka 1, CYT, tidak terima dan maju ke depan ruangan kelas lalu memukul papan informasi," ungkap Amalo.

Melihat tindakan itu, YM menampar CYT sebanyak dua kali. Tamparan itu mengenai pelipis kanan dan kepala siswa itu.

Karena ditampar, CYT bersama rekannya YCVPH dan OB mengeroyok korban hingga terjatuh. Para pelaku juga menginjak korban di kelas, sehingga korban babak belur.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka bengkak pada pergelangan kaki, sakit di bagian dada dan punggung.

Baca juga: Antisipasi Bentrok Susulan, Wakil Bupati Flores Timur Minta Aparat Keamanan Bersiaga dan Tambah Pasukan

Tak terima dikeroyok, YM melaporkan kejadian itu ke Polsek Fatuleu.

"Para pelaku saat ini sudah ditahan dan diperiksa secara intensif," kata Amalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com