Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Bentrok Susulan, Wakil Bupati Flores Timur Minta Aparat Keamanan Bersiaga dan Tambah Pasukan

Kompas.com - 06/03/2020, 05:45 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Diduga karena rebutan lahan, warga dua suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlibat bentrok, Kamis (5/3/2020) pagi.

Akibat peristiwa tersebut, sedikitnya menyebabkan enam orang meninggal dunia.

Menyikapi kondisi itu, Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli meminta masyarakat dan pemerintah desa setempat untuk dapat saling meredam situasi.

Untuk mengantisipasi hal tak diinginkan, pihaknya juga meminta aparat keamanan untuk bersiaga dan menambah pasukan di sekitar desa tersebut.

Hal itu dilakukan untuk memberikan kepastian keamanan kepada warga dan mengantisipasi adanya bentrok susulan.

"Kita minta pihak kepolisian dan TNI agar mengirim pasukan lebih banyak dan siaga di Desa Sandosi dan sekitarnya, sebelum korban dibawa masuk kampung, karena situasi rusuh bisa saja terjadi saat itu," ungkapnya.

Baca juga: Bentrokan Antar-suku di Adonara, Flores Timur, 6 Orang Tewas

Sementara itu, Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams secara terpisah mengatakan, bentrok yang terjadi antara dua suku di Desa Sandosi itu karena masalah rebutan lahan.

Perselisihan tersebut, dijelaskannya sudah berlangsung cukup lama atau sekitar tahun 1980.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com