Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek Online dan Kelompok Debt Collector Bentrok di Sleman

Kompas.com - 05/03/2020, 18:54 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan antara driver ojek online dengan kelompok orang yang diduga debt collector (DC) terjadi di depan Casa Grande, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (5/3/2020).

WB (37), salah satu pegawai kantor Grab Yogyakarta menceritakan, kejadian terjadi saat puluhan orang mendatangi kantornya.

"Mereka ke sini sempat nendang-nendang beberapa barang, masuk ke kantor. Staf kami juga ada yang kena pukul," ujar WB kepada wartawan.

Baca juga: 6 Korban Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara Mulai Membaik

Pihak manajemen sempat mengajak mediasi, namun, karena di kantor terdapat driver ojol maka terjadi ketegangan.

Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah mengatakan, bentrokan dipicu akibat peristiwa pengeroyokan yang terjadi di Jalan Wahid Hasyim, Selasa (3/3/2020).

"Memang berawal dari situ, dari pihak mereka mencoba mau memediasi. Tetapi karena mediasinya di kantor, mereka datang sama-sama," ujar Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah saat ditemui di Polsek Depok Timur.

Meski sempat terjadi aksi saling lempar, kata dia, kejadian tersebut tak berlangsung lama.

"Tidak sampai meluas, karena saya bubarkan langsung. Sekarang kita sedang mediasi dari kedua belah pihak. Kita telusuri kalau ada masalah hukum kita akan kita proses," urainya.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Wakil Bupati soal Bentrok 2 Suku di Flores Timur yang Tewaskan 6 Orang

Dia menambahkan, korban pengeroyokan oleh kelompok debt collector, Luthfi Aditya Kusuma (29) di Jalan Wahid Hasyim telah membuat laporan ke Polsek Depok Timur, Rabu (4/3/2020).

"Terkait laporan ini kita akan telusuri dan tindaklanjuti," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu driver ojek online, Riyanto menceritakan peristiwa pengeroyokan di Jalan Wahid Hasyim berawal saat Luthfi menjelaskan kepada debt collector sesuai prosedur penarikan sepeda motor harus dilakukan di rumah.

"Ada perampasan, terus korban (Luthfi) mencoba memisah tetapi malah dipukul. Kami meminta agar segera diusut tuntas, kita akan kawal kasus ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com