BANYUMAS, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah eks Karesidenan Banyumas sejak Rabu (5/3/2020) sore, mengakibatkan aliran Sungai Serayu yang melintasi Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah, meluap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Fauzi mengatakan, dua truk pasir di Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, sempat terjebak aliran Sungai Serayu, Rabu (5/3/2020) malam.
"Dua truk yang sedang antre memuat pasir ditinggal, dini hari tadi debit air sungai meninggi, jadi terjebak. Ketinggian air sudah surut (sekarang) jadi kita berani narik," kata Umar saat dihubungi, Kamis (5/3/2020).
Baca juga: Tanggul Sungai Jebol, Belasan Rumah di Banyumas Terendam Banjir
Umar mengatakan saat ini kedua truk telah berhasil dievakuasi bersama anggota Polres Purbalingga. Tim gabungan mengevakuasi truk ketika debit air mulai menurun Rabu siang.
Sementara itu, sebuah rumah di Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, terendam. Rumah yang berada di hilir Sungai Serayu tersebut terendam sejak Kamis pagi.
"Satu rumah kebanjiran sejak tadi pagi, rumah tersebut di pinggir Sungai Serayu. Pintu Bendung Gerak Serayu dibuka, mengakibatkan debit air di hilir meningkat," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Ady Chandra.
Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di Bolaang Mongondow Putus Akses Jalan Trans Sulawesi
Kepala Unit Pengelola Bendung Gerak Serayu Sugeng mengatakan, ketinggian air pada aliran Sungai Serayu di Banyumas dalam level siaga. Berdasarkan data pemantauan pumul 11.00 WIB elevasi +18,73 mdpl.
"Tren debit masih naik karena dari pos pemantauan elevasi di jembatan Banyumas masih naik," jelas Sugeng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.