Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan Alam Danau Toba yang Akan Jadi UNESCO Global Geopark

Kompas.com - 05/03/2020, 12:03 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo memastikan bahwa Danau Toba akan masuk dalam Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Global Geopark.

Penetapan itu akan diumumkan dalam sidang UNESCO di Paris pada April 2020 mendatang.

Menurut Arie, status ini akan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara dan kemajuan pada industri pariwisata Tanah Air.

"Masuk jadi member UGG tidak mudah. Keunikan dari biodiversity, geodiversity dan culture di Danau Toba yang menjadi salah satu indikator diterima," kata Arie kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Virus Corona Tak Pupuskan Niat Raja dan Ratu Belanda ke Danau Toba Maret Ini

Menurut Arie, perlu waktu panjang untuk mendapat pengakuan UNESCO terhadap Danau Toba.

Arie mengatakan, pertama kali Danau Toba diusulkan ke UNESCO pada 2011 lalu.

Persetujuan Danau Toba dalam UNESCO Global Geopark baru diketahui pada acara The 6th Asia Pasicific Geoprak Network (APGN) Symposium.

Acara tersebut digelar di Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada awal September 2019.

Baca juga: Agendakan Wisata ke Danau Toba, Ini 11 Event Horas Samosir Fiesta 2020

Arie mengatakan, kaldera Danau Toba dinilai memberi manfaat kemandirian, daya saing dan kesejahteraan bagi masyarakat dan wilayah sekitar yang menjadi bagian dari Geopark Danau Toba.

Menurut Arie, akan banyak lembaga internasional dan investor yang datang untuk mengedukasi dan mengembangkan pariwisata Danau Toba.

"Danau vulkanik terbesar ini layak sebagai warisan dunia dan harus dilestarikan. Ada 16 geosite yang kami usulkan waktu itu, sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut untuk fokus dalam pengembangannya. Supaya Danau Toba makin tumbuh," ucap dia.

Adapun, ke-16 geosite tersebut yakni Sipisopiso-Tongging di Kabupaten Karo dan Silalahi-Sabungan di Kabupaten Dairi.

Kemudian, Haranggaol dan Sibaganding di Kabupaten Simalungun.

Selanjutnya, di Kabupaten Tobasamosir terdapat Taman Eden, Batu Basiha-TB Silalahi-Balige, dan Situmurun.

Kemudian, Hutaginjang dan Muara Sibandang di Kabupaten Tapanuli Utara.

Selanjutnya, Sipincur dan Bakara-Tipang di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Tele, Pusukbuhit, Hutatinggi Sodihoni dan Ambarita-Tuktuk-Tomok di Kabupaten Samosir.

Terakhir, geosite danau sebagai pemersatu seluruh kabupaten di kawasan Danau Toba.

"Semua geosite ini kami anggap mewakili keanekaragaman yang ada di Danau Toba," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com