Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baduy Tercemar Sampah Plastik

Kompas.com - 05/03/2020, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pariwisata di Kampung Baduy di provinsi Banten berkembang dan sejalan dengan perkembangan ini sejumlah penduduk mengatakan perekonomian mereka ikut terbantu.

Namun, orang Baduy, yang membatasi diri dari kehidupan modern dan menganut gaya hidup yang sangat dekat dengan alam, mulai kewalahan dengan menumpuknya sampah plastik.

Kampung Baduy di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, berkembang menjadi tempat wisata yang populer.

Baca juga: Gelar Ritual Adat Kawalu, Kawasan Baduy Dalam Ditutup Tiga Bulan

Komunitas Baduy yang masih menerapkan gaya hidup tradisional dan memegang teguh adat istiadat menjadi daya tarik wisatawan, terutama masyarakat perkotaan.

Wisata Baduy berkembang sejak Provinsi Banten berpisah dengan Jawa Barat pada tahun 2000, sebagai dampak dari pemekaran wilayah.

Sejak itu, kunjungan wisatawan relatif lebih mudah, dibanding saat Banten masih bergabung dengan Jawa Barat.

"Waktu saya ke Baduy pertama kalinya di tahun 1998, saya harus ngurus izin ke (dinas) Sospol Jawa Barat. Kalau sekarang, sejak pisah dengan Jawa Barat, lebih gampang datang ke Baduy," ujar Iwan Hermawan, wisatawan yang hampir tiap tahun berkunjung ke Baduy.

Baca juga: Kawasan Wisata Baduy Dalam Ditutup Selama Tiga Bulan

Suku Baduy Dalam yang membatasi kehidupan modern kini menghadapi masalah sampah plastik. dok BBC Indonesia Suku Baduy Dalam yang membatasi kehidupan modern kini menghadapi masalah sampah plastik.
Iwan masih ingat prosedur apa saja yang harus ditempuh saat akan berkunjung ke Baduy dengan mengisi formulir, menyerahkan fotokopi KTP, dan menjalani sesi wawancara.

"Dulu selektif demi menjaga kelestarian Baduy," ungkap guru sebuah sekolah menengah atas di Bandung ini.

Jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, wisatawan tidak perlu mengurus izin, tapi cukup membayar uang sebesar Rp 4000 per orang dan menuliskan identitas di pos masuk menuju Kampung Baduy.

Baca juga: Seba Baduy, Tradisi Ratusan Tahun Masyarakat Baduy Syukuri Hasil Bumi

Salah satunya, di pos masuk menuju pemukiman Baduy Luar di Kampung Balimbing, Desa Ciboleger.

Kemudahan ini meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Apalagi, pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan Baduy sebagai satu di antara tujuh pariwisata andalan Banten.

"Kalau akhir pekan jumlah wisatawan yang datang rata-rata di atas 400 orang," kata Mulyono, ketua Himpunan Pramuwisata Baduy kepada BBC Indonesia.

Baca juga: Mengenal Sungai Lokasi Tewasnya 5 Siswa SMP Jakarta Saat Wisata ke Baduy

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com