Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Masker di Jatim Belum Langka, tapi Ada Kenaikan Harga

Kompas.com - 04/03/2020, 18:55 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur mengklaim stok masker di sejumlah apotek yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim masih tersedia dan belum mengalami kelangkaan.

Ketua IAI Jatim Abdul Rahem mengakui, harga masker saat ini naik, namun masih relatif terjangkau.

Namun, ia tidak memaparkan secara rinci berapa kenaikan harga masker di Jatim.

Baca juga: Apotek Diminta Jual Masker Sewajarnya, Tidak Dalam Bentuk Grosir

"Di Jawa Timur normal saja, sampai sekarang tidak ada yang menyatakan (stok masker) terbatas. Saya bisa order dan dapat," kata Rahem, yang juga memiliki apotek di Surabaya.

Untuk Jawa Timur, ia mengakui harga masker dari pedagang besar farmasi (PBF) memang mengalami perubahan harga, namun ia menyebut perubahan harga itu masih dianggap wajar.

"Saya punya apotek, kebetulan istri saya juga apoteker, teman-teman saya juga. Saya tidak sampai berkali-kali lipat. Memang ada perubahan (harga), tetapi tidak sampai 100 persen, wajar-wajar saja." ujar dia.

Menurut dia, masker seharusnya dibeli ketika memang benar-benar membutuhkan, bukan untuk disimpan atau dijual kembali dengan harga yang mahal.

"Laporannya memang banyak pembeli yang membeli dalam bentuk partai. Tapi di Jawa Timur tidak dijual borongan begitu," kata dia.

Sebelumnya, Rahem juga telah mengimbau apoteker di Jatim untuk tidak menjual alat penutup mulut dan hidung itu secara grosir.

Ia meminta apoteker menjual masker secara eceran, dan tidak melayani pembeli yang ingin membeli masker dalam jumlah banyak.

Baca juga: Selidiki Masker Mahal, Pemprov Jateng Sidak Apotek dan Distributor

Ia meminta masyarakat bersikap sewajarnya dengan tidak membeli masker secara berlebihan, meski persebaran wabah virus corona terus meluas di berbagai negara termasuk Indonesia.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memborong masker dalam jumlah banyak lalu menimbunnya sebagai persediaan atau dijual kembali.

Jangan sampai ada warga yang membutuhkan alat pelindung mulut dan hidung itu tidak bisa membeli karena kehabisan stok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com