Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penimbun Masker dan Antiseptik di Semarang Jualan Online Lewat FB, Tertangkap Patroli Cyber

Kompas.com - 04/03/2020, 16:35 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah berhasil mengamankan para pelaku yang diduga menimbun masker kesehatan dan cairan antiseptik yang sekarang tengah menjadi komoditi langka di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Bahkan, komoditi langka tersebut dijual oleh para pelaku sejak bulan Februari di wilayah Jateng dan ke luar Jateng dengan harga yang melambung tinggi daripada harga normal melalui transaksi online di facebook.

Setelah mendapatkan laporan soal kelangkaan distribusi masker kesehatan di pasaran, polisi melakukan upaya patroli cyber melalui beberapa sumber dari media sosial untuk melacak para pelaku.

Baca juga: Ayah dan Anak Penyintas Kanker Menjerit, Harga Masker Terlalu Mahal

Akhirnya, polisi menangkap dua pelaku berinisial AK (45) dan M (24) yang terindikasi sebagai penimbun barang tersebut untuk memanfaatkan situasi di tengah merebaknya wabah virus corona.

Kemudian, setelah dilakukan pengembangan, polisi menemukan satu pelaku lagi berinisial AU (45) yang juga merupakan kawan dari dua pelaku sebelumnya.

"Jadi ini berantai. Setelah kami lakukan pemeriksaan kepada ketiga pelaku, ternyata mereka saling mengenal satu sama lain. Kalau dapat barangnya mereka timbun untuk dijual lagi dengan harga mahal melalui online. Pelaku ketiganya asal Semarang," jelas Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar F. Sutisna saat ditemui awak media di Polda Jateng, Rabu (4/3/2020).

Polisi telah mengamankan barang bukti dari para pelaku berupa 10 kardus yang berisi 4000 lembar masker dengan berbagai merek.

Selain itu, ada pula cairan antiseptik ukuran besar dan kecil sebanyak 208 botol.

"Barang bukti lain yang mereka beli awalnya ada sekitar 40 kardus besar, namun 30 kardus sudah terjual melalui online. Sisanya ada 10 kardus yang kami amankan sekitar 4000 lembar masker kesehatan berbagai merk. Dijual seharga Rp 270 ribu-Rp 275 ribu per boks masker dari harga normal biasanya Rp 30 ribu - Rp 40 ribu," ujarnya.

Baca juga: Masker dan Hand Sanitizer Langka di Kaltim, Diduga Ada Oknum yang Menimbun

Lebih lanjut, Iskandar menambahkan, berdasarkan dari keterangan pelaku yang sudah ditangkap masih ada beberapa pelaku lainnya yang diduga berasal dari luar Jateng.

"Kami akan terus melacak keberadaan pelaku lainnya. Dari pengakuan pelaku yang sudah tertangkap, ada pelaku lainnya yang berasal dari luar Jateng. Maka akan kami telusuri dan tindak tegas," ujarnya.

Ketiga pelaku yang diamankan polisi terancam hukuman penjara paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 50 miliar.

Selain itu, juga dijerat pasal 107 UU nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com