Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN China di Makassar Masih Terus Dipantau Petugas Imigrasi

Kompas.com - 04/03/2020, 15:25 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Klas I Makassar melakukan pengawasan ketat terhadap warga negara China yang bekerja di Sulawesi Selatan.

Kepala Seksi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Imigrasi Makassar Andi Mario mengatakan, rutin berkoordinasi dengan perusahaan tempat WN China tersebut bekerja.

Sejauh ini kata Mario, tak ada WNA asal China yang diduga terinfeksi virus corona.

"Sampai sekarang pun orang asing yang ada di perusahaan itu tidak ada yang dari luar. Semua memang sudah lama di Sulsel. Belum ada lagi (WNA) tambahan di luar Sulawesi Selatan," kata Mario saat wawancara di Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Epidemi Corona, Otoritas China Sudah Tunda 50 Perhelatan Maraton

Sementara itu untuk warga negara asing asal negara lain, kata Mario juga sudah tidak diperbolehkan masuk ke Sulawesi Selatan bila pernah mengunjungi China dalam kurun 14 hari.

Pemberlakuan ini sudah ditetapkan kantor Imigrasi Makassar bersamaan dengan keluarnya pengumuman dari Kemenkumham.

"Kalau mau masuk ke Indonesia itu ditolak dengan alasan keamanan negara," ujar Mario.

Baca juga: RSUD Agoesdjam Ketapang Isolasi Seorang TKA Asal China

Mario juga menyebut, Singapura kini juga sudah menutup penerbangannya di Indonesia.

"Jadi untuk sementara Singapura dalam hal ini Singapore Airlines dan anak perusahaannya telah menutup penerbangannya ke Indonesia dan di beberapa negara," ucap Mario. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com