Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2020, 12:25 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Harga penjualan masker di Palembang, Sumatera Selatan mulai mengalami lonjakan sejak virus corona diumumkan oleh Presiden Joko Widodo telah masuk ke Indonesia.

Bahkan, stok masker di apotek maupun di toko alat kesehatan mulai mengalami kekosongan sejak satu bulan terakhir.

Sementara, masker jenis N95 mengalami kenaikan yang begitu tinggi dengan harga mencapai Rp 1,6 juta per boks isi 20.

Desi, pemilik toko alat kesehatan Amifa Medica di Jalan Sudirman Palembang, mengatakan, kekosongan stok masker terjadi lantaran kelangkaan dari distributor. 

Mereka pun saat ini hanya menjual masker jenis N59 kepada masyarakat dengan stok sedikit.

"Masker biasa sudah habis, hanya tinggal jenis N95. Harganya Rp 1,6 juta per boks isi 20. Kalau per lembar Rp 85.000," kata Desi kepada Kompas.com, Rabu (3/3/2020).

Baca juga: Harga Masker di Batam Naik 300 Persen, Disperindag Sidak Apotek

Harga dari distributor naik

Menurut Desi, harga N59 sebelumnya dijual Rp 50.000 per lembar.

Namun, sejak virus corona masuk ke Indonesia, harga masker N95 langsung naik Rp 85.000 dan stok dari distributor mulai dibatasi.

"Harga dari distributor naik, terpaksa kami naik juga harga jualnya. Ini pun stoknya sudah mulai sedikit," ujar Desi.

Selain masker, harga cairan anti septik atau sanitizer juga mengalami kenaikan, yang kini harga jualnya mencapai Rp 180.000.

Baca juga: Jabar Siaga 1 Virus Corona, Gedung Sate Pasang Hand Sanitizer

Sementara, pada hari biasa antiseptik ini hanya dijual Rp 160.000.

"Warga juga kami batasi hanya boleh beli dua botol saja, agar semuanya kebagian,"jelasnya.

Sebagai penjual, Desi megeluhkan minimnya stok masker dari distributor sehingga tidak bisa memasarkan barang kepada pembeli.

"Kami kasang kasihan orang datang kesini jauh-jauh tapi masker tidak ada. Hanya ada N95 ini saja,"ungkapnya.

Baca juga: Stok Masker di Jawa Tengah Dipastikan Aman, asal Digunakan Sesuai Kebutuhan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com