Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Kebanjiran, Warga Desa Buano Dapat Bantuan Makanan dan Dijanjikan Relokasi

Kompas.com - 04/03/2020, 08:43 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan rumah warga di Desa Buano, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku masih terendam banjir akibat hujan deras yang melanda desa tersebut sepekan terakhir.

“Sampai hari ini masih ada puluhan rumah warga yang masih terendam banjir,” kata Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Buano, Bakri Nanilete kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Pemkot Tangsel Siaga Virus Corona, Buat Ruang Isolasi Transit hingga Jemput Pasien

Banjir menggenangi rumah warga di desa itu sejak 26 Februari. Saat itu, ada ratusan rumah yang terendam sehingga warga harus mengungsi.

Bakri mengatakan, pemerintah daerah dan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) telah meninjau lokasi terdampak bencana itu.

Bantuan juga sudah diberikan kepada korban banjir. Hanya saja, pemerintah daerah masih mengkaji upaya penanganan banjir di desa itu.

“Tadi dari BPBD baru datang membawa bantuan beras dan mi instan untuk warga di sini,” kata Bakri.

Untuk penanganan banjir, tim dari Litbang Kabupaten Seram Bagian Barat telah meninjau lokasi tersebut. Langkah penanganan akan diambil setelah kajian selesai dilakukan.

“Baru kemarin tanggal 1 mereka (Litbang) melakukan peninjauan dan mereka berjanji nanti mereka bikin kajian setelah itu baru mereka putuskan dua bulan lagi apakah warga akan direlokasi atau tidak,” kata Bakri.

Desa Buano merupakan wilayah langganan banjir setiap tahunnya. Banjir selalu menerjang desa saat musim penghujan tiba.

“Jadi setiap tahun itu selalu terjadi. Itu daerah rawah, ada telaga jadi saat hujan tetap banjir cuma kita tetap menunggu kajian dari pemda dulu,” jelas Bakri.

Baca juga: Fakta Pasien Suspect Corona di Batam Meninggal, Hasil Negatif, Perawat dan Dokter Jalani Tes Spesimen

Saat ditanya mengenai banjir kehijauan di desanya, Bakri menyebut hal itu karena lumut dari telaga juga ikut terbawa luapan air.

"Oh itu lumut jadi airnya berwarna hijau,” jelas Bakri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com