Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Pembongkaran, Warga di Semarang Antusias Daftar Sewa Lahan KAI

Kompas.com - 03/03/2020, 23:21 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 melakukan pendataan ulang kepada warga lingkungan Temenggungan, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Manajer Humas PT KAI Daop 4 Krisbiantoro mengatakan, pendataan tersebut dilakukan setelah adanya penertiban fisik bangunan di rumah yang dihuni Sugiyarta yang berada di RT 08.

"Tim aset melakukan pendataan ulang dan sosialisasi ke warga lainnya, yakni RT 07 dan RT 10," jelas Krisbiantoro, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Lagi, Semarang Jadi Kota Pembangunan Manusia Terbaik di Jawa Tengah

Dia mengaku, kegiatan serupa juga akan dilakukan ke warga RT008 dan RT009.

Dia menilai antusiasme warga yang ingin menyewa lahan PT. KAI cukup banyak.

Terhitung Minggu (1/3/2020), tercatat 50 warga, dari total 70 warga RT007, sudah melakukan pendaftaran sewa.

"Kemudian akan berlanjut ke 150 warga di RT008 dan RT009 Temenggungan Ambarawa," paparnya.

Krisbiantoro menegaskan PT. KAI akan  menerapkan aturan sewa dengan mudah dan terjangkau sesuai dengan peruntukannya objek sewa tersebut.

"Warga tidak perlu resah lagi, karena sudah ada ikatan kontrak yang resmi dengan PT KAI selaku pengelola aset yang diamanahkan oleh negara," jelasnya.

Baca juga: Cerita Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona yang Meninggal di Semarang: Harus Selesai dalam 2 Jam

Setelah mendapatkan nomor virtual account, penyewa bisa langsung membayarkan kontrak sewa melalui bank atau ATM.

Dia berharap, penyewa lahan KAI ini tertib membayar sewa guna lahan setiap bulannya.

"Ketertiban masyarakat dalam hal sewa tentu saja akan mempercepat pertumbuhan ekonomi negara melalui BUMN yang diberi hak pengelolaan aset asetnya," jelasnya.

Sebelumnya, pada 24 Februari 2020 tim dari PT. KAI membongkar rumah Sugiyarta yang juga Ketua Paguyuban Ngudi Sejahtera.

Pembongkaran tersebut sempat berjalan ricuh karena warga berusaha bertahan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com