Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Erupsi Gunung Merapi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 6 Kilometer hingga Bandara Ditutup

Kompas.com - 03/03/2020, 11:58 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali mengalami erupsi pada Selasa (3/3/2020) pagi.

Akibat erupsi tersebut, hujan abu terjadi di sejumlah wilayah.

Bahkan, akibat hujan abu tersebut operasional penerbangan di Bandara Adi Soemarmo, Solo dihentikan sementara.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1.Hujan abu terjadi di sejumlah wilayah

Abu tipis material erupsi Gunung Merapi menempel pada tanaman di wilayah Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (3/3/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Abu tipis material erupsi Gunung Merapi menempel pada tanaman di wilayah Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (3/3/2020).

Hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Seperti Boyolali, Surakarta, hingga Sukoharjo.

Salah seorang warga di Kecamatan Sawit, Boyolali, Triawati mengatakan hujan abu di daerahnya mulai terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.

"Cukup lama waktunya," katanya kepada Kompas.com, Selasa.

Sebelum hujan abu tersebut turun, ia menjelaskan langit terlihat mendung.

Hanya saja, mendung yang terjadi itu berbeda dari biasanya.

Sementara hal yang sama juga dirasakan oleh Andis, warga Kecamatan Banjarsari, Solo.

Menurutnya, akibat adanya hujan abu tersebut, membuat matanya perih saat berkendara menggunakan sepeda motor di jalan raya.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi Tak Ganggu Penerbangan Bandara di Yogyakarta

2. Semburan erupsi mencapai 6.000 meter

Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan kolom abu, Minggu (17/11/2019).WhatsApp Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan kolom abu, Minggu (17/11/2019).

Erupsi gunung merapi yang terjadi pada Selasa sekitar pukul 05.22 WIB tersebut terpantau hingga mencapai ketinggian 6.000 meter.

Petugas pos pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman mengatakan, erupsi tersebut juga memunculkan awan panas guguran ke arah hulu Kali Gendol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com