MAKASSAR, KOMPAS.com - Wakil ketua KPK Nurul Ghufron menepis dugaan pihaknya tidak bisa menangkap eks caleg PDI-P Harun Masiku terkait kasus dugaan suap anggota komisioner KPU.
Ghufron mengakui kesulitan penyidik KPK dalam menemukan Harun Masiku disebabkan lantaran buronan itu tidak lagi menggunakan alat komunikasi.
"Kami selama ini mencari menggunakan alat komunikasi kalau alat komunikasinya sudah tidak dipakai misalnya tidak pakai handphone lagi, tentu kami tidak mampu mendeteksinya," kata Harun saat diwawancara wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/3/2020).
Baca juga: MAKI Gelar Sayembara Mencari Harun Masiku dan Nurhadi Berhadiah iPhone 11
Meski demikian Ghufron yakin penyidik KPK bakal menangkap pria yang kini sudah ditetapkan DPO tersebut, meski bersama polisi telah mendatangi wilayah yang diduga menjadi pelarian Harun.
Wilayah tersebut adalah rumah istri Harun di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Palembang, dan Sumatera Utara.
Menurut Ghufron, koruptor yang menjadi buronan pada umumnya tidak betah berlama-lama di tempat asing apalagi bersembunyi di hutan.
"Kalau pelacakan tentu alat kami juga canggih. Masalahmya bukan pada canggih tidaknya misalnya kalau tidak menggunakan alat komunikasi elektronik maka tidak akan terdeteksi," ujar Ghufron.
Baca juga: Yasonna Bersumpah Tak Kenal Harun Masiku, Benny K Harman: Coba Bersumpah Lagi