Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Daerah di NTT Diminta Tak Gegabah Tolak Wisatawan karena Virus Corona

Kompas.com - 02/03/2020, 10:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan wali kota dan bupati tak menolak wisatawan yang datang ke wilayah mereka.

"Saya minta para bupati maupun wali kota seluruh NTT menerima para wisatawan dengan baik, tidak boleh menolak," kata Viktor dalam kunjungan kerja di Pulau Sumba, Minggu (1/3/2020).

Menurutnya, setiap wisatawan baik mancanegara maupun domestik harus diterima dengan baik.

"NTT menerima wisatawan dari mana pun datangnya, baik melalui kapal pesiar, pesawat terbang dan berbagai moda transportasi lainnya," kata Viktor.

Baca juga: Labuan Bajo jadi Gerbang Wisata NTT, Libatkan Warga Setempat

Para kepala daerah yang khawatir dengan virus corona diminta tak gegabah menolak wisatawan. Sebab, pemerintah telah menetapkan prosedur yang berlaku untuk mengecek penyebaran virus tersebut.

Para wisatawan, kata Viktor, bisa melalui pemeriksaan kesehatan yang telah ditetapkan.

Jika terbukti negatif virus corona, para wisatawan diizinkan masuk untuk berpelesir.

Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif virus corona, kepala daerah bisa langsung berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT.

"Masyarakat memang perlu waspada. Tapi tidak perlu takut berlebihan. Serahkan seluruh hidup kita kepada penyelenggaraan Tuhan. Perkuat daya tahan tubuh. Konsumsi kelor setiap hari dan makan makanan yang bergizi lainnya," kata Viktor.

Viktor juga meminta petugas medis melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di wilayah perkotaan dan perdesaan.

"Saya minta kepada semua tenaga medis yang ada untuk lakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan baik. Jangan ciptakan kepanikan yang berlebihan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Alor melarang kapal pesiar MV Coral Adventure untuk berlabuh di kabupaten paling utara di Pulau Timor itu.

Saat penolakan itu dikeluarkan, MV Coral Adventure sedang berlabuh di perairan Desa Tablolong, Kabupaten Kupang.

Larangan itu disampaikan melalui instruksi bupati yang ditujukan kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalabahi, Alor.

Baca juga: Khawatir Virus Corona, Kapal Pesiar asal Australia Ditolak Berlabuh di Alor

Dalam surat itu Bupati Alor Amon Djobo menginstruksikan agar KSOP kelas IV Kalabahi tak melayani permohonan kapal pesiar asal Australia itu berlabuh di Perairan Alor setelah berwisata di Kupang.

Bupati Amon khawatir wisatawan dari kapal pesiar itu membawa virus corona Covid-19.

"Dengan mempertimbangkan peta penyebaran virus corona per 26 Februari 2020, yang menunjukkan bahwa sudah ada 23 kasus virus corona di Australia, maka dalam rangka melindungi masyarakat Alor, saya menginstruksikan agar kapal itu dilarang berlabuh di perairan Alor," kata Amon seperti dilansir Antara, Sabtu (29/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com