Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Diamuk Massa Depan Polisi, Keluarga: Adik Saya Diperlakukan Seperti Binatang

Kompas.com - 01/03/2020, 16:58 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Sopir truk asal Polewali Mandar, Yus Yunus tewas diamuk massa di Kabupaten Dogiyai, Papua, Minggu (23/2/2020).

Kakak korban, Hasriani mempertanyakan profesionalisme polisi dalam menagani potensi konflik maupun upaya penyelamatan korban di tengah keributan warga.

Hasriani menilai, polisi seharusnya dapat menyelamatkan dan mengevakuasi adiknya dari lokasi dengan mobil patroli polisi, bukan membiarkan korban jadi bulan-bulanan di lokasi.

Baca juga: Polisi: Kami Berupaya Lindungi dan Evakuasi Sopir Truk ke Mobil Patroli, tapi Massa Brutal

“Saya tak rela adik saya diperlakukan seperti binatang. Menyedihkan lagi, itu terjadi di depan aparat polisi tanpa ada upaya mengevakuasi korban dari lokasi saat jadi bulan-bulanan warga,” kata Hasriani, usai mengebumikan adiknya di Polman, Sulawesi Barat, belum lama ini.

Suasana duka masih menyelimuti keluarga. Pihak keluarga mengaku kecewa dengan sikap aparat kepolisian yang dinilai lalai dan tidak punya langkah antisipasi menyelamatkan nyawa korban yang sedang diamuk massa.

Keluarga korban meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut, dan menuntut pelaku dihukum seberat-beratnya.

Keluarga juga menutut Kapolri bertanggung jawab atas insiden pembunuhan korban di depan aparat kepolisian ini.

Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa sebelumnya mengatakan, terkait tewasnya Yus Yunus, perlu diklarifikasi mengenai satu hal yang simpang siur dan tidak benar.

Ia mengatakan, pengeyorokan Yunus bukan karena babi yang mati ditabrak.

Baca juga: Sopir Truk yang Tewas Diamuk Massa di Papua Baru Menikah dan Janji Akan Pulang Kampung

Para pelaku yang menganiaya Yunus hingga tewas tidak mempersoalkan babi tersebut.

"Tetapi hal ini karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia," kata Bupati dikutip dari Antara, Jumat (28/2/2020).

Bupati juga menegaskan, tewasnya Yunus tidak ada hubungannya antara orang Dogiyai dengan orang Polewali Mandar atau masalah antara orang Papua dan orang non-Papua.

Masalah ini murni kecelakaan lalu lintas dan kriminal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com