Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Ledakan Bom Ikan Rakitan di Polewali: Saya Pukul 2 Kali Lalu Meledak

Kompas.com - 29/02/2020, 14:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang nelayan bernama Dadi (49), warga Pulau Battoa, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, diduga terkena ledakan bom ikan rakitan, Jumat (28/2/2020). 

Akibat ledakan tersebut, Dadi nyaris kehilangan jari jemarinya dan pihak rumah sakit setempat berencana akan mengamputasi tangan korban.

Namun, saat diperiksa aparat kepolisian, Dadi membantah sedang merakit bom ikan rakitan. Dirinya mengaku hanya menemukan kantong plastik warna hitam. 

“Saya temukan kantongan hitam isinya benda keras, karena saya penasaran saya lalu memukulnya dua kali hingga terjadi ledakan,” kata Dadi.

Baca juga: Bom Ikan Rakitan Meledak di Dapur, Nelayan Ini Kehilangan Jari Tangan

Sementara itu, berdasar catatan polisi, Dadi pernah menjadi DPO polisi terkait kasus kepemilikan bom ikan.

Polisi sendiri masih melanjutkan penyisiran di perkampungan yang diduga masih terdapat beberapa bom ikan yang disembunyikan pelaku dan nelayan lainnya.

"Kami menduga pelaku tengah merakit bom ikan untuk digunakan di perairan Polewali Mandar, namun naas bom ditangannya meledak dan melukai dirinya sendiri, termasuk merusak atap rumah dapur miliknya," ujar Pjs Wakapolres Polewali Mandar Kompol H Idhan, Jumat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com