KOMPAS.com - Hasil otopsi Yusuf Achmad Ghazali (4) balita yang ditemukan tewas tanpa kepala di Samarinda pada Minggu (8/12/2019) menunjukkan tak ada indikasi kekerasan.
Hilangnya beberapa organ tubuh Yusuf disebabkan pembusukan alami selama 16 hari dalam air. Hal tersebut juga membuat kepala Yusuf terlepas.
Sementara itu di Tapanuli Utara, terjadi bentrok antara oknum anggota TNI dan Polri karena kesalahpahaman di jalan.
Akibat kejadian tersebut, sedikitnya ada senam personel polisi dan satu warga sipil mengalami luka-luka. Selain itu markas polisi sektor juga rusak.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya.
"Kami menerima hasil otopsi. Apalagi ini ditangani ahli forensik terbaik," kata N Melisari.
Sementara itu ahli forensik dari Mabes Polri, Kombes Dr dr Sumy Hastry Purwanti menyebut tak ada indikasi kekerasan pada Yusuf, balita yang ditemukan tanpa kepala di parit beberapa waktu lalu.
Ia mejelaskan seluruh tulang telah diperiksa mulai dari tulang leher, tulang dada, tulang iga kanan dan kiri serta tulang belikat, panggul, dua tulang paha dan dua tungkai tulang bawah.
Semuanya utuh, tidak ada kekerasan.
Hastry menerangkan hilangnya beberapa organ tubuh korban akibat pembusukan alami selama 16 hari dalam air. Termasuk membuat kepala Yusuf mudah terlepas.
Baca juga: Hasil Otopsi Nyatakan Balita Tanpa Kepala Bukan Korban Pembunuhan, Orangtua Menerima