Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Ingin Hulu Sungai Jadi Daerah Konservasi

Kompas.com - 26/02/2020, 11:55 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNP) Doni Monardo ingin hulu sungai menjadi daerah konservasi.

Hal ini untuh mencegah terjadinya bencana.

"Perlu ada kesadaran kolektif agar semua masyarakat kita, sampai dengan tingkat keluarga perorangan itu tahu (pencegahan bencana). Dan, yang bagian hulu harus menjadi daerah konservasi," kata Doni di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Tangani Banjir di Karawang, Kapolda Jabar Usul Ini ke Ridwan Kamil

Maksudnya, kata Doni, masyarakat tidak dilarang menanam vegetasi yang bernilai ekonomi. Hanya saja, perlu juga memikirkan keseimbangan alam.

Menurutnya, perlu memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk menanam vegetasi yang punya nilai ekonomis dan mempunyai fungsi ekologis. Sehingga, ketika curah hujan tinggi terdapat impeachment area dan tanah tidak longsor.

"Yang sekarang terjadi (bencana) akibat pertanian yang tidak memperhitungkan masalah yang berhubungan dengan konservasi," tambah Doni.

Doni juga meminta pemerintah daerah membuat peraturan daerah yang mewajibkan semua pihak bergotong-royong.

Apalagi gotong-royong, menurutnya, sudah menjadi budaya bangsa Indonesia, sesuai nilai-nilai Pancasila.

Baca juga: Banjir di Karawang, Pabrik Kertas Pindo Deli III Ikut Terendam

Kolaborasi pentahelik antar semua lapisan masyarakat harus digalakkan, mulai dari pemerintah, pemerintah daerah, dibantu TNI, Polri, akademisi, peneliti, dunia usaha, masyarakat, komunitas, dan dibantu media.

"Apalagi Jabar ini sangat kental dengan pendekatan alam. Di mana nama sungai dinamai dengan awalan ci dan pohon besar ki. Marilah kita kembalikan kearifan lokal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com