AMBON, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan batal memperpanjang landasan pacu Bandara Bandanaira di Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Pembatalan pengerjaan proyek yang telah disetujui Presiden Joko Widodo itu karena keterbatasan lahan di sekitar bandara.
Sebagai gantinya, Kementerian Perhubungan akan membangun bandara baru di pulau penghasil rempah tersebut. Bandara anyar itu memiliki landasan pacu di atas laut.
Baca juga: Modus Hipnotis Baru, Pelaku Pura-pura Temukan Tas Isi Uang Puluhan Juta di Angkot
“Kemarin Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) ngomong itu ke saya, kita akan bikin landasan di laut jadi nanti pesawat yang mendarat muatnya 19 orang,” kata Gubernur Maluku Murad Ismail di Ambon, Selasa (25/2/2020).
Pemerintah Provinsi Maluku akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan domestik untuk mendukung pengoperasian bandara anyar itu.
Murad berharap, maskapai domestik memiliki jadwal penerbangan rutin dari dan menuju Pulau Banda.
“Saya berniat untuk bekerja sama dengan penerbangan Lion Air untuk pakai dua buah pesawat, satu itu sekitar 8 juta dolar AS jadi kalau dua mungkin Rp 230-250 miliar, kalau itu Maluku bisa lah,” kata dia.
Dua pesawat itu diyakini bisa mengangkut wisatawan yang ingin berpelesiran ke Maluku.
“Jadi kalau orang mau ke Pulau Banda bisa 19 orang mau ke Pulau Ora mau ke Tual langsung jalan, saya juga sedang memanggil ahli pariwisata ke Maluku, saya lagi minta mereka untuk medesain Maluku ini sebagai destinasi wisata,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.